Kamis, 18 Juli 2013

PENGARTIAN STRESS




Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pada tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif. Respons tubuh dapat diprediksi tanpa memerhatikan stresor atau penyebab tertentu (Isaacs, 2004).
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap stres; konteks yang menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat stres; semua sebagai suatu sistem (WHO, 2003; 158).
Stres menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) menyatakan bahwa stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres. Pada gejala stres, gejala yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik), tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Tidak semua bentuk stres mempunyai konotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif, hal tersebut dikatakan eustres.

PENYEBAB STRESS
1. DARI LUAR - STRESS EKSTERNAL
            Stress dari luar datang dari orang lain atau situasi ditempat kita tinggal - (elicit some responses):
  1. Kebudayaan: Kelebihan penduduk, kemiskinan, perbedaan lintas budaya.
  2. Sosial:
    1. Hubungan (Konflik, peperangan, situasi politik)
    2. Kebutuhan akan peran orang tua.
    3. Kehilangan atau mendapatkan sesuatu: status, kesehatan, sahabat, keuangan, pindah, perubahan.
  3. Situasi latihan:
    1. Harapan dari pelatih.
    2. Kemampuan untuk melakukan latihan.
    3. Kenikmatan dari latihan.
    4. Kepastian masa depan? Tantangannya cukup?
  4. Rekreasi atau penggunaan waktu senggang.
  5. Istirahat yang diperpanjang: liburan, atau apakah semua hanya latihan
tanpa waktu luang untuk bermain / hiburan?
  1. Situasi tempat tinggal / akomodasi.
  2. Lingkungan: iklim, ban kempes, kemacetan, dll.
  3. Perubahan besar
  4. Masa depan yang tidak menentu
  5. Bermaca-macam krisis
2. STRES DARI DALAM – STRESS INTERNAL
Biasanya berhubungan dengan ambisi atau citra diri kita. Peristiwa dari luar dipengaruhi oleh persepsi dari dalam diri sendiri (seperti kacamata). Tambahan: Hal-hal tentang diri kita yang tidak dapat diubah - karunia, kepribadian, kesehatan, budaya, tahapan hidup, dll. Keterbatasan
sumber-sumber. Batasan-batasan.
  1. Hal-hal tentang diri kita yang tidak dapat diubah - karunia, kepribadian,      kesehatan, kebudayaan, tahapan hidup, batasan-batasan, keterbatsan sumber-sumber.
  2. Tanggapan terhadap stres dan sakit hati – menyalahkan, marah, menarik diri, pergumulan perasaan.
  3. "Pesan-pesan orang tua", sumpah dibagian dalam, semboyan keluarga ("kita tidak akan meminta pertolongan dari orang lain")
  4. Harapan yang terlalu tinggi dan tidak beralasan terhadap diri sendiri dan orang lain
  5. Merasa dikasihi dan diterima sebagai anak oleh kedua orang tua? Bagaimana dengan disiplin? Harapan-harapan terhadap saya?
  6. Peristiwa traumatis yang berat di masa lalu – Pengaruhnya kepada saya?
Terselesaikan?
  1. Fobia dan ketakutan
  2. Kecenderungan untuk mendendam? – Perasaan berat atau dendam atau kepahitan terhadap seseorang? Menyalahkan orang lain ketika terjadi hal-hal buruk? Sikap negatif. Perasaan yang terluka.
  3. Bagaimana saya melihat diri sendiri? 5 kekuatan, 5 kelemahan. Dapatkan saya menerima dan menyatakan kasih dan pujian dari dan kepada orang lain yang  berbeda-beda?
GEJALA-GEJALA STRESS
- Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega.
- Bertindak secara agresif dan defensif
- Merasa selalu lelah
- Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
- Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
- Otot-otot tegang.
- Sakit kepala, perut dan diare.
- Komplikasi
- Tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
- Sakit mental, hysteria.
- Gangguan makan seperti hilang nafsu makan atau terlalu banyak makan.
- Tidak bisa tidur (insomnia).
- Migren/kepala pusing.
- Sakit maag.
- Serangan asma yang tambah berat.
- Ruam kulit.

CARA MENGURANGI ATAU MENGHINDARI STRESS
  1. Hindari buruk sangka, sebab selalu berpikir positif akan membuat pikiran tenang. Jika sahabat Anda hari ini diam seribu bahasa, tak mau menyapa Anda, jangan langsung berpikir, “Wah, jangan-jangan dia benci padaku. Apa ya, salahku? Apakah dia punya niat untuk memusuhiku?” Stop! Pikiran seperti ini hanya membuat Anda stress, padahal belum tentu terjadi. Lebih baik berpikiran positif, “O, mungkin dia sedang puasa bicara.”
  2. Dua S, yakni Sabar dan Syukur. Ketika mendapat cobaan, bersabarlah. Jangan kecewa atau putus asa. Cobaan, kegagalan, dan hal-hal pahit lainnya merupakan hal biasa dalam hidup ini. Sikapilah ia dengan dewasa dan pikiran tenang. Lantas ketika anda mendapat kebahagiaan, bersyukurlah. Jangan sombong atau merasa hebat. Sebab kebahagiaan yang Anda dapatkan tak ada dapat terwujud tanpa bantuan orang lain. Banyak-banyaklah berterima kasih.
  3. Bahagia melihat kebahagiaan orang lain. Bila tetangga Anda membeli mobil baru, ikutlah berbahagia. Ini akan lebih baik daripada Anda iri lalu menduga yang macam-macam. “Dari mana ya, datangnya uang untuk membeli mobil itu?” Pikiran seperti ini hanya akan merugikan kesehatan bathin Anda sendiri.
  4. Bekerja keras, lalu tawakkal. Berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai sesuatu merupakan kewajiban setiap orang. Namun, itu bukan jaminan bahwa anda akan selalu sukses. Biasakanlah untuk tawakkal atas apapun hasil kerja keras Anda, sebab kerja keras tersebut sudah merupakan prestasi tersendiri yang patut Anda banggakan. Kegagalan menandangan bahwa kerja keras tersebut sia-sia? Siapa bilang? Justru dari kejadian yang paling menyakitkan pun anda bisa mendapat banyak pelajaran berharga. Jadi, tak ada yang sia-sia dalam hidup ini, bukan?
  5. Kebal terhadap gosip. Anda mungkin dicap sebagai orang yang tak tahu diri, merasa paling benar, bahkan difitnah sebagai koruptor. Padahal semua itu tidak benar. Lantas, Anda akan stress? Oh, jangan sama sekali. Ucapkan saja di dalam hati, ”Allah Maha Mengetahui dan Dia paling tahu mengenai diriku yang sebenarnya.” Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan tenangkan diri Anda.
  6. Ikhlas. Anda sudah membantu banyak orang tapi tak ada yang memuji? Atau Anda justru dituduh pura-pura berbuat baik demi menjilat atasan? Tenang! Jika Anda melakukan semua pekerjaan dengan ikhlas, hanya Demi Allah, maka tanggapan-tanggapan seperti itu sama sekali tidak penting. Anda justru akan tertawa geli mendengarnya.
  7. Lihat/ukur kemampuan sendiri. Belajar untuk menerima apa adanya dan mencintai diri sendiri.
  8.  Temukan penyebab perasaan negatif dan belajar untuk menanggulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk sekali-kali mengalah terhadap orang lain meskipun mungkin anda di pihak yang benar.
  9.  Rencanakan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan anda dalam jangka lama dan beri waktu secukupnya bagi diri anda untuk menyesuaikan dari perubahan satu ke yang lainnya.
  10.  Rencanakan waktu anda dengan baik. Buat daftar yang harus dikerjakan sesuai prioritas.
  11.  Buat keputusan dengan hati-hati. Pertimbangkan dengan masak-masak segi baik atau buruk sebelum memutuskan sesuatu.
  12. Biarkan orang lain ikut memikirkan masalah anda. Ceritakan kepada pasangan hidup, teman, supervisor atau pemimpin agama. Mereka mungkin bisa membantu meletakkan masalah anda sesuai dengan proporsinya dan menawarkan cara-cara pemecahan yang berguna.
  13.  Bangun suatu sistim pendorong yang baik dengan cara banyak berteman dan mempunyai keluarga yang bahagia. Mereka akan selalu bersama anda dalam setiap kesulitan.Jaga kesehatan, makan dengan baik, tidur cukup dan latihan olahraga secara teratur.
  14. Rencanakan waktu untuk rekreasi.
  15. Tehnik relaksasi seperti napas dalam, meditasi atau pijatan mungkin bisa membantu menghilangkan stress.                                

SUMBER
Aat Sriati. ( 2008 ).Tinjauan Tentang Stress. http://resources.unpad.ac.id/unpad.
Abi ilham. ( 2007 ). Gejala dan Penyebab Stress. http://abinyailham.wordpress.com/2007/06/14/gejala-penyebab-stress/.
Autor. ( 2006 ).Resep Gratis Anti Stress . http://www.penulislepas.com.
Sudibyo setyobroto. (1993). Psikologi Kepelatihan. Jakarta: CV.Jaya Sakti.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda disini