Jumat, 19 Juli 2013

MATA KULIAH DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING



UJIAN AKHIR SEMESTER

TUGAS PENGANTI UJIAN AKHIR SEMESTER
DOSEN PENGAMPU: DRA. YULIA SUPRIYATI, M.PD

Di tulis
Oleh:
 NAMA      :  AGUSTINUS UROPKA
NIM            : 091324002
HARI          : SENIN, 11 JUNI   2012

FROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012


SISWA SMA NEGERI 1 KOTARAJA, JAYAPURA, PAPUA
ALEX KOTOUKI MEMUKUL GURU MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI
BAB I
PENDAHULUHAN
  1. Latar Belakang
Murid bermasalah biasanya tampak di dalam kelas dan seringkali menampakkan perilaku bermasalah itu dalam keseluruhan interaksi dengan lingkungannya. Guru harus memahami dan lebih sensitif lagi terhadap interaksi antara berbagai kekurangan dan faktor dalam lingkungan peserta didik dengan penampilan perilaku peserta didik di sekolah.
  1. Tujuan
Tugas  ini dibuat berdasarkan tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester  individu mata kuliah Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
2.      Mengetahui dan memahami permasalahan-permasalahan anak yang dapat menimbulkan masalah dengan guru di sekolah dan dengan lingkungan sekitarnnya.









BAB II
PEMBAHASAN
A.   BENTUK,  RAGAM  DAN SIFAT  BIMBINGAN
1)       Bentuk Bimbingan
Bentuk bimbingan menyangkut kecerdasan dalam pelajaran dikelas pada saat guru mengajar mata pelajaran Matematika dan sekaligus menjelaskan sambil bertannya pada siswa secara giliran dari pertama sampai akhir. Pada saat guru bertanya kepada Alex untuk menjawab tetapi, Alex tidak menjawab sampai sekitar lima menit lewat lalu  guru Pius menampar dimuka Alex Kotouki sebanyak dua kali tampar. Tetapi juga Siswa  bernama  Alex Kotouki Tidak terima dengan teguran dan pukulan dari  guru tersebut maka Alex tidak terima dengan hal itu, maka Alex langsung berdiri dan memukul guru dengan mengunakan tangan kana  tampar di muka sebanyak dua kali. Lalu guru tersebut langsung pinsang di tempat, setela itu siswa-siwa lain membantu guru angkat  antar ke rumah sakit umum Diana Haran Dok dua Jayapura. salah seorang siswa memukul guru di Sekolah SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura Papua. Akibat pemukulan tersebut guru di SMA ini melakukan aksi mogok mengajar pada jam pelajaran  pada saat itu, siswa  tersebut langsung ditangkap dan diserakan ke polisi setempat. Namun pada saat itu juga langsung polisi turun ke tempat kejadian dan medata dari salah satu teman siswa yang terdekat bernama Izak mote, tetapi Izak Cuma memberi penjelasan pada polisi Cuma masalah menjawab pertanyaan dari Pak Pius tetapi teman Alex tidak menjawab maka pak guru member nasehat dengan kata-kata sedikit lalu tampar di pipih Alex Cuma dua kali tetapi teman kita tidak terima maka ia balik memukul guru. Hal kedua  yaitu ini tidak menjawab pertanyaan dari guru maka  pemukulan berawal dari Guru kepada teman Alex namun teman Alex  itu tidak terima dengan sikap guru, maka siswa tersebut melakukan tindakan kekerasan  kepada guru.
Namun seorang Guru ini memilih tidak mau masuk mengajar pada jam pelajaran matematika di kelas XI  SMA Negeri 1 Kotarajam Jayapura, hal  tersebut maka ia pun  melaporkan kepada kepala sekolah. Guru tersebut juga tak terima dengan perilaku sang siswa nakal seperti itu maka  guru tersebut langsung memberikan hukuman pada siswa yang lain agar mereka tidak melakukan hal tersebut di  sekolah itu.
 Untuk hal lain  lagi itu pihak sekolah mengeluarkan surat pindah kesekolah lain dari sekolah itu tetapi dari sekolah lain juga tidak terima siswa tersebut untuk melanjutkan pendidikan menenga yang lain dan juga  antisipasi siswa yang lain dengan memberikan sangsi menjemur mereka selama beberapa menit di halaman sekolah agar siswa lain tidak mengulang hal tersebut itu lagi pada guru lain. Karena pada saat itu juga  kemudian memanggil para siswa untuk masuk ke kelas untuk memberikan arahan dari   Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura Yustus Aibembrok Mengatakan aksi mogok mengajar akan terus di lakukan oleh sekolah hingga proses hukum maupun kedinasan harus dipertanggung jawab masalah ini dengan serius lalu kita akan belajar. Hal itu dilakukan agar semua pihak menghargai profesi guru serta menjadi efek jera bagi pelaku pemukulan. Apalagi pemukulan dilakukan terhadap  guru yang sedang mengajar di kelas. Akibat aksi mogok tersebut, semua guru enggan tidak masuk ke ruang belajar sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan sapai kasus ini selesai baru bias kita dapat belajar dengan baik.
2)      Ragam Bimbingan
Ragam bimbingan yang dilakukan oleh guru adalah ragam bimbingan belajar untuk menjawab soal-soal tanpa mengunakan buku atau alat bantu apapun dan mengatasi kesukaran belajar mengenai daya tangapan atau daya ingatan yang cepat pada siswa. Dan juga guru tersebut lansung menkaitkan pengembangan diri  untuk memperoleh pemahaman diri secara individu dan belajar yang tepat, sesuai kemauan anak itu sendiri.
3)      Sifat  Bimbingan
Sifat bimbingan yang dilakukan adalah bersifat bimbingan pemeliharaan untuk mendampingi siswa agar bias belajar menjawab dengan tepat benar atau salah agar guru yang meluruskan jawaban tersebut. Pada saat itu si guru mendampingi siswa/siswi untuk berpikir ke arah yang positif agar siswa bias menjawab.
B.   JENIS MASALAH KONSELING
Jenis Masalah yang dilakukan adalah  permasalahan penyesuaian dan penyelarasan diri siswa, menyangkut kondisi dan situasi yang di hadapi siswa yang sedang belajar baik disekolah maupun di luar sekolah, yang dapat memepengaruhi kemajuan hasil belajar siswa/siswi di SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura. Guru tersebut melakukan hal ini agar siswa bias belajar dan bias menjawab sosal-soal dengan baik pada saat ujian semester  maupun untuk pembekalan selama mereka belajar.   
C.   METODE YANG DIGUNAKAN ADALAH METODE NON DIRECTIVE
Metode yang dilakukan adalah metode Non Directive metode ini lebih menekankan individu  yang dikenai masalah dari pada macam masalah yang dihadapi kanseli sepertinya masalah pemahaman materi pelajaran. Tujuan  pemecahan masalah dalam metode ini ialah memperbesar rasa belajar mandiri di rumah maupun disekola  dan integerasi dalam individu. Jadi tujuan guru sebenarnya bukan hanya memecahkan masalah-masalah belajar yang di hadapi oleh siswa tetapi khusus melainkan membantu individu siswa supaya berkembang dengan baik, sehingga siswa tidak dapat menghadapi masalah yang akan datang dalam   kondisi keperibadian yang terintegerasi dengan baik. Dalam metode ini peranan konselor  yang utama adalah sebagai pendengar dan dapat menujukkan sikap menerima dari pada menghadili konseli. Selain itu konselor harus dapat merefeleksikan perasaan yang diekspresikan oleh  konseli dengan menyatakan kenbali masalah yang telah diungkapkannya.

Menurut Crow dan Crow, Metode Non Directive 
Munkin berfungsi efektif apabila konseling:
1.      Dalam keadaan bingung, seingga ia berusaha membicarakan masalahnya.
2.      Sukar bicara,  mengalami ganguan mental dan mengalami deperesi.
3.      Tahu apa yang diperbuat, namun tidak berdaya untuk mengerjakannya.
4.      Mengalami gangguan emosional, sehingga kebutuhan utumnya adalah ketenangan atau suatu tempat berdasar dalam sugesti konselor untuk bertindak.
Dalam pelaksanaan praktis untuk metode ini, sebelum wawancara,  konselor telah mempunyai data dan data tersebut dilengkapi selama wawancara berlangsung. Data yang lengkap mungkin diperoleh konselor bila ia telah  mungkin lebih banyak informasi lagi yang melatarbelakangi sikap-sikap konselor melalui kombinasi data yang ada, konselor memperoleh pengertian yang lebih mendalam  dari permasalahan dan  sikap konseli dan  menentukan macam pertolongan mana yang dibutukan.   

D.   TEORI BEHAVIORE
Pandangan teori ini menekankan bahwa kelakuan manusia yang konkrit merupakan hasil pengalamnan masa lalu. Manusia belajar dari masa lalu, yang dipengaruhi situasi lingkungan oleh karena itu masa lalu penting pengaruhnya terhadap tingkah laku individu.
Maka berdasarkan informasi yang diterima dari teman sekelas  oknum siswa tersebut  yang memukul guru itu biasa di lingkungan masyarakat umum maupun keluarga juga biasa melakukan hal yang sama jadi Alex adalah siswa yang tidak punya pengalaman hidup dalam memberikan motipasi atau nasehat dari orang tua Alex maka hal tersebut terjadi. Sementara Pihak Dinas Pendidikan Kota Jayapura belum dapat memberikan keterangan perihal kasus itu.
Dari Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano juga yang dikonfirmasi juga mengaku belum menerima laporan tentang kasus pemukulan oknum siswa kepada  guru tersebut. Sebab itu memang saya juga mendengarnya dari guru tapi sampai sekarang belum ada laporan dari Dinas sekolah  yang telah melakukan tindakan tidak terpuji itu," papar Mano. Mano juga mengakui sangat menyayangkan kasus tersebut, sebab sebagai siswa  harusnya menjadi panutan yang baik bagi guru mereka. Kata  dia  ada anak didik yang nakal maka harus di bina dengan baik, agar bias menjadi siswa yang baik.
E.   TEKNIK KONSELING
a.      Teknik Konseling yang dilakukan adalah teknik Verbal
Teknik verbal adalah tanggapan-tanggapan verbal yang diberikan oleh konselor, yang merupakan perwujudan konkrit dari maksud, pikiran dan perasan yang terbentuk dalam batin konselor untuk membantu konseli pada saat  tertentu. Tenik verbal yang dilakukan oleh guru pius mopu merupakan salah satu teknik verbal yang mengunakan pertanyaan pada siswa agar siswa mampu menjawab dengan baik tetapi pada saat itu siswa yang bernama  Alex Kotouki tidak mengerti dengan maksud dan tujuan yang di lakkukan oleh   guru.  
Tangapan verbal yang dapat di lakukan oleh Pius Mopu yaitu membuat pertanyaan seperti ini Akar  dari  ”  adalah? Tetapi siswa tersebut tidak menjawab maka terjadi konpilik dengan antara siswa  dan  guru. Teknik yang digunakan oleh seorang guru adalah salah satu teknik untuk siswa bisa  aktif dalam pelajaran itu, tetapi pikiran dan perasaan dari siswa tersebut tidak mengerti tentang hal itu akhirnya terbentuk dalam kontak batin guru dan siswa pada saat itu. Setelah terjadi pemukulan dari   Alex Kotouki kepada guru Pius Mopu maka ada salah satu siswi bernam Martina Mopu teman sekelas keluar dan laporkan kepada Guru Bimbingan Konseling bapak Paulus Kulka di  ruangannya. Pertama martina  mengetuk pintu pak Paul  lalu  halo selamat pagi Pak  Guru ini dengan Martina Mopu pak lalu Pak Paul bilang silakan masuk  anak. Setelah masuk dan dipersilakan untuk duduk lalu Pak Paul bertannya  mau bicara apa anak.  Lalu Martina menjawab gi pak kami di kelas XI  ada masalah pak?  Baru pak Paul bertannya lagi masalah apa anak baru Martina menjawab Pak teman kami yang bernama Alex Kotouki memukul bapak guru Pius Mopu di ruang kelas sana pak, jawab pak Paul Wa Kenapa anak itu memukul guru? Jawab Martina tidak begini tadi pak Pius Masuk dan tulis soal matematika  berapa akar dari   adalah dan ia bertannya ke kita semua lalu kita semua ada yang jawab benar ada yang jawab salah tapi teman kita Alex Kotouki ini tidak menjawab hanya dia diam saja dan tertawa-tawa lalu pak Pius hanya memukul dengan tangan kiri di pipi Alex lalu Alex 2x lalu Alex balik memukul guru pak.  Oke baik terimakasih atas informasinya, lalu si martina keluar dari ruangan guru BK keluar kembali kekelas. Setelah dapat laporan dari Martina Pak Paulus Kulka selaku guru BK di SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura memangil pelaku  Alex  Kotouki ke ruangannya pak Paul.

b.      Konseling memulai proses konseling dengan teknik Verbal sebagai berikut:
Teknik yang digunakan dalam teknik verbal adalah:
1.      Pertanyaan tentang hal tertentu (questioning)
Pak Paulus memangil Alex Kotouki ke  ruang, Alex mengetuk Pintu selamat pagi bapak, lalu pak Paulus menjawab silakan masuk Alex dan silakan duduk Alex . Pak Paulus  bertannya  kepada  Alex, Alex katanya kamu ada pukul pak Pius Mopu itu betul ka? Jawab Alex… ya betul pak.  Alex  kenapa kamu memukul guru kamu pak Pius Mopu?  Alex menjawab “Ya begini, tadi pak Pius bertanya tentang   tannya ke saya tetapi saya tidak menjawab akhirnya saya ditampar oleh pak Pius di pipih saya maka saya juga laki-laki jadi balas pak” pak Paul ko  kenapa si tidak menjawab dari pertanyaan itu? Alex Ya saya tidak tau pak jawaban dari  itu, jawab pak Paul ow berarti  selama kamu sekolah ini kamu tidak biasa belajar di rumah kamu ya?  Alex ‘tidak saya  belajar pak’ Paul kalu selama ini kamu belajar berarti soal tadi saya pikir kamu bisa jawab tapi kenapa kamu tidak jawab?  Alex pak  saya jujur untuk itungan matematika saya tidak bisa kecuali pelajaran lain boleh pak jadi saya tidak menjawab’ Oke….. baik Kalou  anda jujur maka tindak selanjutnya kita akan keluarkan kamu dari sekolah ini tetapi kami akan memberikan surat pindah ke sekolah lain jadi kamu siap-siap. Lalu Alex ‘Ya pak saya siap’ Paul tapi kamu harus  meminta maaf kepada Pak Pius Mopu ya? Oke baik; Kata pak Paul begitu dulu ya anak waktu kita sudah selesai jadi kami tugu surat hari ini juga nanti kami akan kasih sekitar jam 11.00 ya, Alex Oky baik pak  terimakasih….



2.      Diagnosis (diagonosis)
Pak Paulus Alex masalah tadi



  

DAFTAR PUSTAKA

1.            Kartono, Kartini. Bimbingan bagi anak dan remaja yang bermasalah. Rajawali Pers: Jakarta. 1991.
2.            Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2006.
3.            Soejatno, Agoes. Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses. Aksara Baru: Surabaya. 1990
4.            JAYAPURA- WWW: http//. BINTANG PAPUA.COM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda disini