Sabtu, 20 Juli 2013

BUKU PANDUAN SEJARAH TERBENTUKNYA IPMA DI YOGYAKARTA









DI TULIS OLEH:
TIM PENCETUS IPMA
KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PROVINSI PAPUA
TAHUN
2012


KATA PENGANTAR

            Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Amendaneng (IPMA) Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua terbentuklah Badan Pengurus Harian (BPH)  di Kantin Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pada tanggal 15 Desember 2012. Dalam pembentukan BPH IPMA dihadiri oleh utusan dari beberapa korwil diantaranya  korwil Yogyakarta, Salatiga, Solo dan Semarang.  Namun melihat dari kondisi dan situasi  yang  ada dan BPH juga dapat mempertimbangkan kota studinya yang jaraknya dapat ditempuh dalam waktu  2 jam sampai bahkan sampai 1 hari, dengan demikian BPH IPMA, kemudian merumuskan dan menetapkan beberapa agenda diantaranya :
1. Pembentukan Badan Pengurus Harian (BPH) IPMA.
2. Pengecekan atribut Organisasi antara lain : cap, kop surat, visi dan misi organisasi IPMA.
            Maka pada hari rabu tanggal 23 januari 2013 pukul 14.30 ditetapkan  Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Amendaneng (IPMA), bertempat  dikantin realino Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Ikatan ini dibentuk untuk mempersatukan orang muda ketengban untuk bersatu, melihat dan menjawab segala aspek di masa depan ketengban, menjadi maju dan berkembang  di bidang Pendidikan, Sumber Daya Manusia ( SDM ).
            Organisasi IPMA mampu menciptakan manusia yang kreatif,inovatif, kritis, humanis dan mandiri. Dengan organisasi ini memberi peluang untuk belajar berorganisasi yang baik dan benar, sehingga pelajar dan mahasiswa ketengban berpikir logis. Karena setiap orang dituntut untuk menjadi orang yang bertanggungjawab di tingkat organisasi, sehingga ketika menjadi pemimpin dimana saja bisa menjadi promotor. Untuk itu, IPMA siap bekerja sama antar BPH dan organiasi serupa.  beberapa masukan diharapakn untuk menyempurnakna buku panduan ini.



                                                Yogyakarta, 23 Januari 2013

                                                                                                                       
                                                                                                                                                                                                                                                                                        BPH  IPMA

I. Tujuan
   IPMA diharapkan untuk :
1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan  pelajar dan  mahasiswa  IPMA untuk menggapai    cita-cita dan tujuan .
2. Menumbuhkembangkan potensi bagi pelajar dan mahasiswa dalam berkreatif, inovatif, dan kritis.
3.  Bangkit memperjuangkan hak dan martabat pelajar & Mahasiswa IPMA sebagai manusia yang memiliki potensi dan integritas.
4. Membangun komunikasi dan kebersamaan antar pelajar dan mahasiswa.
II. Tempat dan Waktu
          a. Tempat
              Tempat pembentukan Organisasi IPMA : Kantin Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
          b. Waktu
     Waktu pembentukan organisasi IPMA pertama pada tanggal : 15 Desember 2012 dan   pembentukan organisasi IPMA kedua pada :
           Hari/Tanggal            : Rabu, 23 Januari 2013
           Waktu                      : 14.30 WIB
           Tempat                     : Kantin Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
          Dengan demikian, kesepakatan BPH untuk  tanggal dan hari berdirinya IPMA.    Hari/Tanggal Rabu, 23 Januari 2013, Waktu : 14.30 WIB, Tempat : Kantin                             Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Alasan dasar penetapan hari                                 berdirinya IPMA,  karena mengingat BPH yang dibentuk pada tanggal 15                                  Desember 2012 sebagai sejarah perumusan IPMA sedangkan tanggal 23 Januari                      2013 sebagai hari berdirinya IPMA.

 

III. Dasar Pemikiran
            Dasar pemikiran terbentuknya dan didirikan Organisasi yang dinamakan  “Ikatan Pelajar Mahasiswa Amendaneng (IPMA)”, ini dilihat dari berbagai tantangan yang dihadapi oleh beberapa mahasiswa dan organisasi yang berada di Yogyakarta, tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Oleh karena itu, melalui IPMA ingin belajar dan memberikan contoh yang baik diantara organisasi selain IPMA.  Konsep pemikiran ini dipikirkan dan dirindukan oleh pelajar dan mahasiswa ketengban yang sedang menempuh pendidikan di pulau Jawa, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
            Orang yang pertama memikirkan untuk merumuskan organisasi IPMA adalah salah satu mahasiswa tugas belajar sekaligus sebagai senioritas (Salmon Wasini, Amd), sementara ini ia sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD “APMD”) Yogyakarta. Setelah terbentuk salah satu mahasiswa tugas belajar sekaligus sebagai senioritas (Salmon Wasini, Amd), mengajak semua badan pengurus harian (BPH)  untuk bekerja sama dan membangun komunikasi yang baik untuk kelancaran organisasi IPMA. Maka badan pengurus harian IPMA selalu duduk bersama-sama untuk memikirkan bagaimana organisasi ini bisa berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
            Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Amendaneng, BPH yang dibentuk mengapa diberi nama Amendaneng? sebagian pelajar dan mahasiswa asal ketengban keliru mengartikan kata Amendaneng dan juga menilai bahwa kata tersebut dianggap pesimis. Namun kata amendaneng adalah salah satu kata yang dianggap memberikan motivasi bagi pelajar dan mahasiswa asal ketengban untuk dapat menunjukkan jati diri orang ketengban.  Kemudian arti kata amendaneng sendiri adalah “orang terbelakang” sedangkan ketengban artinya “tempat terbenamnya matahari” atau keteng sendiri artinya “matahari” atau ban artinya “berjalan seperti roda” atau matahari berjalan bukannya berhenti.
            Salah satu mahasiswa tugas belajar sekaligus sebagai senioritas (Salmon Wasini, Amd), sementara ini ia sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD “APMD”) Yogyakarta, menjelaskan kata amendaneng tetap dipakai karena beliau orang lapangan biasa mendengarkan dari sejumlah pihak bahwa orang selalu menceritakan dan  menganggap bahwa amendaneng bahasa(ketengban)/maklaki (bahasa ngalum) kedua penyebutan bahasa dengan kata tersebur artinya “orang terbelakang”. Anggapan ini beliau mencoba untuk merangkum  mahasiswa yang berada di Yogyakarta untuk  membentuk IPMA.  Melalui beberapa pertemuan yang diadakan oleh BPH dan menanggapi secara serius dan merumuskan beberapa agenda yang di bahas dalam pertemuan tersebut dan menghasilkan:
1.      Membentuk  BPH
2.      Desain logo
3.      Merumuskan Visi dan Misi
4.      Kop Surat
5.      Desain pembuatan cap
            Semua agenda diatas ini, dirancang, dipikirkan dan dirumuskan bersama-sama oleh Badan Pengurus Harian  Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Amendaneng asal Ketengban Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua. Kemudian kami BPH juga menganggap bahwa organisasi Komunitas Pelajar dan Mahasiswa Aplim Apom (KOMAPO) adalah organisasi induk dan IPMA hanya berdiri untuk bekerja sama dan membantu KOMAPO, sehingga organisasi ini berjalan sebagaimana mestinya. IPMA juga mempunyai komitmen untuk bekerja semaksimal mungkin demi kelancaran organisasi dan melihat apa yang salah dan benar dalam mengambil tindakan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengambilan keputusan.
            Salah satu konsep juga yang dipikirkan oleh BPH IMPA adalah bagaimana bila pelajar dan mahasiswa asal ketengban sementara ini menempuh pendidikan diberbagai perguruan tinggi  negeri maupun swasta yang berada dipulau Jawa untuk memperetat hubungan tali persaudaraan antara satu dengan yang lain secara utuh. Kemudian belajar bagaimana cara untuk suatu organisasi itu dapat berjalan dengan baik dan benar, salah satunya adalah melalui IPMA.  Karena diperkirakan 5 sampai 10 tahun mendatang di Papua akan  krisis pemimpin, lebih khusus Kabupaten Pegunungan Bintang dan pada khususnya lagi didaerah ketengban. Untuk itu, IPMA dibentuk untuk dan saatnya untuk belajar berorganisasi yang baik, agar supaya mempersiapkan diri untuk menjawab persoalan yang akan kita hadapi di daerah Ketengban Kabupaten Pegunungan Bintang. IPMA adalah suatu wadah untuk  mempersiapkan orang-orang muda ketengban untuk siap menjadi pemimpin yang jujur, adil, bertanggung jawab, dan menjadi teladan bagi orang lain.
IV.   Struktur  Organisasi IPMA


V. Visi dan Misi
     a. Visi
          Meningkatkan kemampuan berpikir Orang Muda Amendaneng melalui IPMA dengan kreatif, inovatif, kritis dan humanis.
b. Misi.
1.      Meningkatkan persatuan dan kesatuan pelajar dan mahasiswa IPMA untuk   menggapai cita-cita dan tujuan .
2.      Menumbuhkembangkan potensi bagi pelajar dan mahasiswa dalam berkreatif, inovatif, dan kritis.
3.      Bangkit memperjuangkan hak dan martabat pelajar & Mahasiswa IPMA sebagai manusia yang memiliki potensi dan integritas.
4.      Membangun komunikasi dan kebersamaan antar pelajar dan mahasiswa.
VI. Nama-Nama Badan Pengurus Harian IPMA  Kabupaten   Peg. Bintang Papua

I. Pelindung                                        :  Pemerintah Kab. Peg. Bintang
II. Penasehat                                       : A. Salmon Wasini, Amd 
                                                            : Akmin Kisamlu, SE
III. Pembina                                        :  Isak Zakeus Kalka, Amd. AK
                                                            : Agustinus Uropka
IV. Penangungjawab                          : BPH IPMA
V. Ketua                                             : Yoel Tengket
    Wakil Ketua                                    : Menius Wisal
VI. Sekertaris                                      : Elip Lepi
                                                            : Sevianus Urwan
VII. Bendahara                                   : Yuling  Malo
                                                            : Agustinus Kalaka

VIII. Divisi-Divisi
            I. Usaha Dana                         : Ngalumsine Lisanias Sitokdana
                                                            : Abenius Mul
            II. Kerohanian                         : Andir Meku
                                                            : Obeth Lepitalen
            III. Humas                              : Eling Urwan
                                                            : Peus Urwan
            IV. Transportasi                      :Elias Mirin
                                                            : Elias Duyala
IX. Koordinator Wilayah
            I.   Yogyakarta                        : Beni Salyapo
            II.  Semarang                          : Meinus Wasini
            III.  Jakarta                             : Resa Urwan
            IV.  Salo                                  : Betwel Balyo

X. Kegiatan BPH IMPA
            Adapun kegiatan yang dilakukan oleh IPMA :
            1. membentuk organisasi IPMA
            2. Membuat kaos IPMA
            3. Mendesain batik
            4. Mendata mahasiswa IPMA
            5. Iuran wajib dan sukarela dari setiap anggota IPMA  per bulan Rp. 20.000;
XI. Penutup
     IPMA dibentuk untuk bekerja dan belajar karena ini sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui  organisasi ini. Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda disini