TUGAS
EKONOMI INTERNASIONAL
DOSEN
PENGAMPU: SUTOYO SOH
NAMA:
AGUSTINUS UROPKA NIM: 091324002
BAB IX
Multinasional Company (MNC) Adalah perusahaan
yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak
di beberapa negara. Cabang di luar negri tidak hanya dimiiki oleh perusahaan
induk tetapi juga operasi kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh
perusahaan induk.
A.
Kekuatan Diri(Strengths)
Usaha
kami memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan perusahaan lain yaitu selain
menjual produk yang diperoleh dari suplier yaitu perusahaan lain kami juga
memproduksi produk kami sendiri dengan pertimbangan desainnya unik dan
jumlahnya terbatas jadi menjamin eksklusifitas. Produk unggulan yang kami
produksi sendiri adalah pakaian, asesoris, dan pernak-pernik seputar film,
game, anime, dan komik.
B.
Kelemahan Diri(Weakness)
Keadaan tren yang berubah dengan sangat cepat
memaksa perusahaan agar dapat mengikuti perubahan tren tersebut agar perusahaan
tidak kehilangan konsumennya dan mengalami penurunan jumlah penjualan.
C.
Peluang usaha,
sablon digital dan tinta semakin banyaknya
bisnis usaha yang bergerak di bidang usaha, sablon digital dan tinta. bisnis
ini semakin berkembang dengan pesat, kita menyadari kebutuhan sandang dan usaha
saling berkaitan serta membutuhkan satu dengan lainnya. contoh : saat kita
membuka usaha sablon digital ada perusahaan / toko yang ingin membuat banner /
spanduk serta sablon lainnya lalu toko tersebut akan melakukan order ke
perusahaan kita. Yang ditekankan mencari peluang usaha, sablon digital dan
tinta kita dituntut mengerti dahulu usaha apa yang akan dikembangkan dan tidak
akan pernah mati usaha tersebut dan semakin dibutuhkan di kemudian hari, misal
bisnis pulsa atau jual handphone merupakan salah satu contoh bisnis usaha yang
semakin dibutuhkan setiap orang untuk berkomunikasi dan tidak akan ada
habisnya, tetapi apakah peluang usaha seperti ini dapat menjanjikan keuntungan?
jawabannya bisa anda tanyakan sendiri karena usaha tersebut hampir jarak 50
meter orang memiliki usaha tersebut dan kita bersaing sangat ketat tetapi
ketika kita melihat peluang yang sangat besar bisnis tersebut bisa menjadi
pilihan. Berbeda dengan peluang usaha, sablon digital dan tinta yang membedakan
adalah masih sedikitnya orang yang bergelut di bidang sablon, digital dan tinta
serta peluang usaha seperti ini dapat menjadikan keuntungan yang besar dengan
pengelolaan dan manajemen yang baik. Modal yang diperlukan juga tidak sangat
besar dengan merintis usaha dan melihat peluangnnya bisnis ini bisa menjadi
besar dan berkembang.
D.
Ancamaan Usaha
Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini
adalah perusahaan-perusahaan besar yang telah dikenal oleh masyarakat.
Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai pangsa pasar yang sangat besar serta
mempunyai nama dan lebih dikenal di masyarakat. Kegiatan produksi mereka
dibiayai dengan biaya yang besar dan dikelola dengan sistem manajemen yang
baik, mempergunakan peralatan modern sehingga mampu menghasilkan produk yang
baik, dan memiliki bisnis grosir dengan prosentase besar. Namun ancaman ini
merupakan faktor pendorong dalam menjalankan usaha agar lebih giat dalam
berproduksi, selalu meningkatkan dan mempertahankan mutu, kekhasan dan kualitas
supaya dapat merebut segmen pasar dan konsumen tidak berpaling pada produk
lain.
BAB
IX
PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
(MULTINASIONAL
COMPANY) (MNC)
1. Multinasional
Company (MNC)
Adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya
bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa negara. Cabang
di luar negri tidak hanya dimiiki oleh perusahaan induk tetapi juga operasi
kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.
a. Sifat
MNC
Pendirian cabang di luar negri biasanya
dilakukan dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli
perusahaan di luar negri. Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di
luar negri juga berbeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara
vertikal. Perusahaan induk yang memproses lebih lanjut, mendirikan cabang di
luar negri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan
induk. MNC dapat melakukan ekspansi horisontal dengan car mendirikan cabang di
luar negri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk. Sebelum
Perusahaan itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negri
seyogyanya telah memiliki pengalaman di bidang bisnis internasional seperti
misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu
menunjukan peningkatan.Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan
cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negri, misalnya untuk
pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat
tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negri.Langkah ini perlu dengan
perhitungan cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta
pemerintah negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya
sebagian kecil saja dari faktor sosial, budaya, dan politik yang dapat
menyebabkan investasi di luar negri lebih riskan daripada di dalam negri. Oleh
karena itu, keuntungan ekonomis investasi di uar negri harus cukup besar
sehingga dapat mengimbangi resiko yang cukup tinggi.
b. Faktor yang mempengaruhi keputusan MNC
Untuk mudahnya kita anggap tujuan investasi
di luar negri adalah mencari keuntungan maksimum dan penjualan maksimum. Dalam
kaitanya dengan penjualan maksimum ,mendirikan cabang di luar negri dapat
memperoleh eberapa manfaat, antara lain:
1.
Apabila
perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negri melalui ekspor, mugkin
diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui hubungan
dan selera konsumen. Disamping itu cabang di luar negri dapat merupakan basis
untuk memberikan pelayanan kepada konsumen.
2.
Ekspor
ke luar negri sering dihambat oleh kebijaksanaa tarif negara lain. Dengan
mendirikan cabang di luar negri yang dapat mendirikan cabang di negara tersebut
maka masalah hambatan tersebut dapat teratasi.
Masalah lain yang terkait dengan ini adalah
pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila nilai mata uang negara asal
perusahaan mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik, sehingga
dapat menurunkan volume ekspornya. Masalah ini juga terseleseikn dengan adanya
pembuatan cabang di luar negri. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negri
itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efisiensi biaya di
berbagai negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan
ekspansi ke negara yang upah buruhnya rendah, biasanya merupakan negara
berkembang, terutama apakah produk yang dihasilkan tersebut sifatnya padat
tenaga kerja. Spek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah
kerajinan serta tidak seringnya terjadi pemogokan. Faktor biaya lain yang
kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transpor. Dengan membuka cabang biaya
transpor dapat ditekan. Disamping itu pajak yang relatif rendah merupakan daya
tarik bagi MNC.
2. Faktor
Non-Ekonomi
Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi
keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang dituju
perlu diperhatikan. Sikap pemerintah kepada perusahaan asing perlu dipelajari.
Negara penerima MNC sering mengadakan peraturan
terhadap perusahaan asing.
Aturan ini biasanya berupa pembatasan
keuntunagn yang dapat dikirim ke
perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga
kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa peraturan
ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu
mempelajari pengalaman sejarah kebijaksanaan negara penerima terhadap
perusahaan asing sebelum perusahaan MNC tersebut melakukan ekspansi kesana.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah keadaaan
politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat
mengganggu kegiatan MNC di negara itu. Kekuatan bersaing MNC Sumber kekuatan
bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kekuatan
bersaing MNC
a. MNC
dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat bervariasi, kompleks,
penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja.
Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC
(intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar-pembeli dan penjual
yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama
“institusional comparative advantage” dari MNC.
b. MNC
dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan atau informasi
dari dalam maupun luar negri tentang produk, proses produksi, marketing maupun
manajemen.
c. MNC
kadang disebut sebagai “perusahaan informasi” , yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan
teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negri. Informasi ini secara terus
menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimplementasikan.
d. MNC
biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis misalnya dengan cara
melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada suatu bagian tertentu dari proses
produksi.
e. MNC
juga memperoleh manfaat dari besarnya jaringan keuangan internasional. Ukuran
serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana
internasional.
f. MNC
sering mempunyai monopoli pemasaran baik melaluiintegrasi horisontal maupun
vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang hargaatau subsidi untuk
merebut pasar.
g. MNC
sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh
negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke negara
yang menggunakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing
dengan cabang di luar negri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur
sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa terdeteksi.
3. Efek Global MNC
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi
antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya
MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negri tidak mengakibatkan turunnya
investasi di negara asal. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi di luar negri ini sebagai
suplemen investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa
investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi.
Oleh karena itu efek neto-nya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat menimbulkan
alokasi efisiensi produksi antar negara.
Dalam kaitanya dengan ini ada dua macam efisiensi
yakni efisiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang Pertama, efisiensi alokasi
dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi
proses yang relatif kecil diletakan di beberapa negara dengan dasar haraga
faktor produksi, perbedaan biaya angkut dan kebijaksanaan proteksi. Dengan
dukungan informasi yang komplit, dan proses pengambilan keputusan yang tepat
maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat
mendorong adanya spesialisasi antarnegara.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikan efisiensi. Pertama,
hal ini dapat timbul karena adanya persaingan.
Dengan masuknya cabang MNC di suatu negara akan mendorong persaingan dengan
perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi
monopoli. Namun tidak jarang MNc melakukan kebijaksanaan harga yang rendah untuk mematikan saingan
sehingga dapat mengarah ke monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat mempengaruhi
pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalam
kaitanya dengan persaingn adalah skala
perusahaan ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena
sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misal riset dan pengembangan,
pengelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan.
Meskipun MNC dapat mendorong efisiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbulkan dampak
negatif. Pertama, seperti telah dijelaskan diatas bahwa MNC justru dapat
menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kekuatan pasar MNC mungkin
dapat merupakan alat menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam
pasar input, produk ataupun keuangan. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan
pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Keempat, dari
aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat
menimbulkan adanya biaya eksternal bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat
dengan mudah memindahkan pabrik yang menimbiulkan polusi dari negara asal ke
negara yang kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini
merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan
biaya sosial.
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun dampak
negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk
dapat memobilisasi sumber daya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak
hany dapat menaikan efisiensi alokasi dan operasi saja tetapi dapat juga
mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak
negatif. Apakah dampak positif itu sama
besarnya dengan dampak negatif masih belum pasti.
Multinational Corporation, perusahaan yang
kegiatan operasi bisnisnya bersifat multinasional atau internasional, ada
perusahaan yang beroperasi pada negara induk yakni sebagai kantor pusat dan memiliki lokasi perusahaan cabang di
tiga negara atau lebih. Memiliki lokasi kegiatan atau operasi perusahaan cabang
senantiasa dikendalikan dan di awasi
baik secara langsung oleh perusahaan induknya.
3.
Tujuan MNC
Ekspansi secara vertical, perusahaan induk (yang memproses lebih
lanjut), mendirikan cabang di luar negeri dalam upaya menghasilkan input untuk
selanjutnya diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk ekspansi secara
horizontal, mendirikan cabang baru di luar negeri dengan melakukan kegiatan
yang hampir sama dengan perusahaan induk atau sebagaian operasinya sama dengan
perusahaan induknya.
Keuntungan mendirikan MNC, meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan mendirikan MNC di
negara-negara lain ekspor luar negeri yang sering dihambat oleh kebijakan atau
deregulasi tarif negara, sehingga dengan MNC masalah hambatan tarif dapat di
atasi. Atau masalah perubahan kurs mata uang atau nilai valuta asing efisiensi
biaya-biaya di berbagai negara menjadi pertimbangan utama efisiensi tarif
transportasi
The power of MNC, mempunyai institusional comparative advantage yaitu
nilai produksinya yang relatif lebih canggih, sangat bervariatif, kompleks,
pemanfaatan teknologi modern dan canggih dan umumnya dilakukan oleh beberapa perusahaan
yang sudah besar dan manajemen yang baik memiliki sistem, proses, pemasaran dan
manajemen produk yang lebih unggul “perusahaan informasi” suatu perusahaan yang
dapat mengorganisir dan secara sistematis dapat menghimpun informasi tentang
perkembangan dan trend pasar, biaya dan teknologi melalui perusahaan-perusahaan
cabangnya di luar negeri.
Dampak
positif MNC, MNC dapat mempengaruhi alokasi dana investasi bagi anatr Negara
Efisiensi alokasi, Efisiensi operasi Dampak negatif MNC, Menimbulkan monopoli,
sehingga alokasi sumber daya atau faktor-faktor produksi kurang optimal, MNC
dapat mematikan/menghambat para pesaing yang tidak memiliki keunggulan dalam
pasar, input, produk, keuangan ataupun keunggulan lainnya, MNC dapat
mempengaruhi kebijakan pemerintah negara induknya, ataupun negara tempat cabang
MNC baru didirikan. Dampak yang ditimbulkan MNC terhadap lingkungan/social cost
Manfaat MNC bagi Negara induk Kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih
kecil dari pemilik faktor produklsi Diperoleh produksi dengan harga yang lebih
murah yang dihasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah Manfaat
MNC bagi negara penerima Pembentukan atau penambahan modal, Bertambahnya
pendapatan Bertambahnya kesempatan kerja Transfer teknologi, Perbaikan posisi
neraca pembayaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda disini