UJIAN AKHIR SEMESTER
TUGAS PENGANTI UJIAN AKHIR SEMESTER
DOSEN PENGAMPU: DRA. YULIA SUPRIYATI, M.PD
Oleh:
NAMA : AGUSTINUS
UROPKA
NIM : 091324002
HARI : SENIN, 11 JUNI 2012
FROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
SISWA
SMA NEGERI 1 KOTARAJA, JAYAPURA, PAPUA
ALEX
KOTOUKI MEMUKUL GURU MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI
BAB I
PENDAHULUHAN
- Latar Belakang
Murid bermasalah biasanya tampak di dalam
kelas dan seringkali menampakkan perilaku bermasalah itu dalam keseluruhan
interaksi dengan lingkungannya. Guru harus memahami dan lebih sensitif lagi
terhadap interaksi antara berbagai kekurangan dan faktor dalam lingkungan
peserta didik dengan penampilan perilaku peserta didik di sekolah.
- Tujuan
Tugas ini dibuat berdasarkan
tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk
memenuhi Ujian Akhir Semester individu
mata kuliah Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
2.
Mengetahui
dan memahami permasalahan-permasalahan anak yang dapat menimbulkan masalah
dengan guru di sekolah dan dengan lingkungan sekitarnnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
BENTUK, RAGAM
DAN SIFAT BIMBINGAN
1)
Bentuk
Bimbingan
Bentuk
bimbingan menyangkut kecerdasan dalam pelajaran dikelas pada saat guru mengajar
mata pelajaran Matematika dan sekaligus menjelaskan sambil bertannya pada siswa
secara giliran dari pertama sampai akhir. Pada saat guru bertanya kepada Alex
untuk menjawab tetapi, Alex tidak menjawab sampai sekitar lima menit lewat
lalu guru Pius menampar dimuka Alex
Kotouki sebanyak dua kali tampar. Tetapi juga Siswa bernama Alex Kotouki Tidak terima dengan teguran dan
pukulan dari guru tersebut maka Alex
tidak terima dengan hal itu, maka Alex langsung berdiri dan memukul guru dengan
mengunakan tangan kana tampar di muka
sebanyak dua kali. Lalu guru tersebut langsung pinsang di tempat, setela itu
siswa-siwa lain membantu guru angkat antar ke rumah sakit umum Diana Haran Dok dua
Jayapura. salah seorang siswa memukul guru di Sekolah SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura
Papua. Akibat pemukulan tersebut guru di SMA ini melakukan aksi mogok mengajar
pada jam pelajaran pada saat itu, siswa tersebut langsung ditangkap dan diserakan ke
polisi setempat. Namun pada saat itu juga langsung polisi turun ke tempat
kejadian dan medata dari salah satu teman siswa yang terdekat bernama Izak
mote, tetapi Izak Cuma memberi penjelasan pada polisi Cuma masalah menjawab
pertanyaan dari Pak Pius tetapi teman Alex tidak menjawab maka pak guru member
nasehat dengan kata-kata sedikit lalu tampar di pipih Alex Cuma dua kali tetapi
teman kita tidak terima maka ia balik memukul guru. Hal kedua yaitu ini tidak menjawab pertanyaan dari guru
maka pemukulan berawal dari Guru kepada teman
Alex namun teman Alex itu tidak terima
dengan sikap guru, maka siswa tersebut melakukan tindakan kekerasan kepada guru.
Namun seorang Guru ini memilih tidak mau masuk
mengajar pada jam pelajaran matematika di kelas XI SMA Negeri 1 Kotarajam Jayapura, hal tersebut maka ia pun melaporkan kepada kepala sekolah. Guru
tersebut juga tak terima dengan perilaku sang siswa nakal seperti itu maka guru tersebut langsung memberikan hukuman pada
siswa yang lain agar mereka tidak melakukan hal tersebut di sekolah itu.
Untuk
hal lain lagi itu pihak sekolah
mengeluarkan surat pindah kesekolah lain dari sekolah itu tetapi dari sekolah
lain juga tidak terima siswa tersebut untuk melanjutkan pendidikan menenga yang
lain dan juga antisipasi siswa yang lain
dengan memberikan sangsi menjemur mereka selama beberapa menit di halaman
sekolah agar siswa lain tidak mengulang hal tersebut itu lagi pada guru lain. Karena
pada saat itu juga kemudian memanggil para
siswa untuk masuk ke kelas untuk memberikan arahan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura
Yustus Aibembrok Mengatakan aksi mogok mengajar akan terus di lakukan oleh
sekolah hingga proses hukum maupun kedinasan harus dipertanggung jawab masalah
ini dengan serius lalu kita akan belajar. Hal itu dilakukan agar semua pihak
menghargai profesi guru serta menjadi efek jera bagi pelaku pemukulan. Apalagi
pemukulan dilakukan terhadap guru yang
sedang mengajar di kelas. Akibat aksi mogok tersebut, semua guru enggan tidak masuk
ke ruang belajar sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan sapai kasus
ini selesai baru bias kita dapat belajar dengan baik.
2) Ragam
Bimbingan
Ragam bimbingan yang dilakukan oleh guru adalah ragam bimbingan belajar
untuk menjawab soal-soal tanpa mengunakan buku atau alat bantu apapun dan
mengatasi kesukaran belajar mengenai daya tangapan atau daya ingatan yang cepat
pada siswa. Dan juga guru tersebut lansung menkaitkan pengembangan diri untuk memperoleh pemahaman diri secara
individu dan belajar yang tepat, sesuai kemauan anak itu sendiri.
3)
Sifat
Bimbingan
Sifat bimbingan yang dilakukan adalah bersifat bimbingan pemeliharaan
untuk mendampingi siswa agar bias belajar menjawab dengan tepat benar atau
salah agar guru yang meluruskan jawaban tersebut. Pada saat itu si guru
mendampingi siswa/siswi untuk berpikir ke arah yang positif agar siswa bias
menjawab.
B. JENIS
MASALAH KONSELING
Jenis Masalah yang dilakukan adalah permasalahan penyesuaian dan penyelarasan
diri siswa, menyangkut kondisi dan situasi yang di hadapi siswa yang sedang
belajar baik disekolah maupun di luar sekolah, yang dapat memepengaruhi kemajuan
hasil belajar siswa/siswi di SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura. Guru tersebut
melakukan hal ini agar siswa bias belajar dan bias menjawab sosal-soal dengan
baik pada saat ujian semester maupun
untuk pembekalan selama mereka belajar.
C. METODE
YANG DIGUNAKAN ADALAH METODE NON
DIRECTIVE
Metode yang dilakukan adalah metode Non
Directive metode ini lebih menekankan individu
yang dikenai masalah dari pada macam masalah yang dihadapi kanseli
sepertinya masalah pemahaman materi pelajaran. Tujuan pemecahan masalah dalam metode ini ialah
memperbesar rasa belajar mandiri di rumah maupun disekola dan integerasi dalam individu. Jadi tujuan
guru sebenarnya bukan hanya memecahkan masalah-masalah belajar yang di hadapi
oleh siswa tetapi khusus melainkan membantu individu siswa supaya berkembang
dengan baik, sehingga siswa tidak dapat menghadapi masalah yang akan datang
dalam kondisi keperibadian yang
terintegerasi dengan baik. Dalam metode ini peranan konselor yang utama adalah sebagai pendengar dan dapat
menujukkan sikap menerima dari pada menghadili konseli. Selain itu konselor
harus dapat merefeleksikan perasaan yang diekspresikan oleh konseli dengan menyatakan kenbali masalah
yang telah diungkapkannya.
Menurut
Crow dan Crow, Metode Non Directive
Munkin berfungsi efektif apabila konseling:
1.
Dalam
keadaan bingung, seingga ia berusaha membicarakan masalahnya.
2.
Sukar
bicara, mengalami ganguan mental dan
mengalami deperesi.
3.
Tahu
apa yang diperbuat, namun tidak berdaya untuk mengerjakannya.
4.
Mengalami
gangguan emosional, sehingga kebutuhan utumnya adalah ketenangan atau suatu
tempat berdasar dalam sugesti konselor untuk bertindak.
Dalam pelaksanaan praktis untuk metode ini, sebelum wawancara, konselor telah mempunyai data dan data
tersebut dilengkapi selama wawancara berlangsung. Data yang lengkap mungkin
diperoleh konselor bila ia telah mungkin
lebih banyak informasi lagi yang melatarbelakangi sikap-sikap konselor melalui
kombinasi data yang ada, konselor memperoleh pengertian yang lebih
mendalam dari permasalahan dan sikap konseli dan menentukan macam pertolongan mana yang
dibutukan.
D. TEORI
BEHAVIORE
Pandangan teori ini menekankan bahwa kelakuan
manusia yang konkrit merupakan hasil pengalamnan masa lalu. Manusia belajar
dari masa lalu, yang dipengaruhi situasi lingkungan oleh karena itu masa lalu
penting pengaruhnya terhadap tingkah laku individu.
Maka berdasarkan
informasi yang diterima dari teman sekelas
oknum siswa tersebut yang memukul
guru itu biasa di lingkungan masyarakat umum maupun keluarga juga biasa
melakukan hal yang sama jadi Alex adalah siswa yang tidak punya pengalaman hidup
dalam memberikan motipasi atau nasehat dari orang tua Alex maka hal tersebut
terjadi. Sementara Pihak Dinas Pendidikan Kota Jayapura belum dapat memberikan
keterangan perihal kasus itu.
Dari Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano juga yang dikonfirmasi
juga mengaku belum menerima laporan tentang kasus pemukulan oknum siswa
kepada guru tersebut. Sebab itu memang saya
juga mendengarnya dari guru tapi sampai sekarang belum ada laporan dari Dinas sekolah
yang telah melakukan tindakan tidak
terpuji itu," papar Mano. Mano juga mengakui sangat menyayangkan kasus
tersebut, sebab sebagai siswa harusnya
menjadi panutan yang baik bagi guru mereka. Kata dia ada anak didik yang nakal maka harus di bina
dengan baik, agar bias menjadi siswa yang baik.
E. TEKNIK
KONSELING
a. Teknik
Konseling yang dilakukan adalah teknik Verbal
Teknik verbal adalah tanggapan-tanggapan verbal
yang diberikan oleh konselor, yang merupakan perwujudan konkrit dari maksud,
pikiran dan perasan yang terbentuk dalam batin konselor untuk membantu konseli
pada saat tertentu. Tenik verbal yang
dilakukan oleh guru pius mopu merupakan salah satu teknik verbal yang
mengunakan pertanyaan pada siswa agar siswa mampu menjawab dengan baik tetapi
pada saat itu siswa yang bernama Alex
Kotouki tidak mengerti dengan maksud dan tujuan yang di lakkukan oleh guru.
Tangapan verbal yang dapat di lakukan oleh
Pius Mopu yaitu membuat pertanyaan seperti ini Akar dari ” adalah? Tetapi siswa tersebut
tidak menjawab maka terjadi konpilik dengan antara siswa dan guru. Teknik yang digunakan oleh seorang guru
adalah salah satu teknik untuk siswa bisa
aktif dalam pelajaran itu, tetapi pikiran dan perasaan dari siswa
tersebut tidak mengerti tentang hal itu akhirnya terbentuk dalam kontak batin
guru dan siswa pada saat itu. Setelah terjadi pemukulan dari Alex
Kotouki kepada guru Pius Mopu maka ada salah satu siswi bernam Martina Mopu
teman sekelas keluar dan laporkan kepada Guru Bimbingan Konseling bapak Paulus
Kulka di ruangannya. Pertama
martina mengetuk pintu pak Paul lalu
halo selamat pagi Pak Guru ini
dengan Martina Mopu pak lalu Pak Paul bilang silakan masuk anak. Setelah masuk dan dipersilakan untuk
duduk lalu Pak Paul bertannya mau bicara
apa anak. Lalu Martina menjawab gi pak
kami di kelas XI ada masalah pak? Baru pak Paul bertannya lagi masalah apa anak
baru Martina menjawab Pak teman kami yang bernama Alex Kotouki memukul bapak
guru Pius Mopu di ruang kelas sana pak, jawab pak Paul Wa Kenapa anak itu memukul
guru? Jawab Martina tidak begini tadi pak Pius Masuk dan tulis soal matematika berapa akar dari adalah dan ia bertannya ke kita
semua lalu kita semua ada yang jawab benar ada yang jawab salah tapi teman kita
Alex Kotouki ini tidak menjawab hanya dia diam saja dan tertawa-tawa lalu pak
Pius hanya memukul dengan tangan kiri di pipi Alex lalu Alex 2x lalu Alex balik
memukul guru pak. Oke baik terimakasih
atas informasinya, lalu si martina keluar dari ruangan guru BK keluar kembali
kekelas. Setelah dapat laporan dari Martina Pak Paulus Kulka selaku guru BK di
SMA Negeri 1 Kotaraja Jayapura memangil pelaku
Alex Kotouki ke ruangannya pak
Paul.
b. Konseling
memulai proses konseling dengan teknik Verbal sebagai berikut:
Teknik yang digunakan dalam teknik verbal
adalah:
1. Pertanyaan
tentang hal tertentu (questioning)
Pak Paulus memangil Alex Kotouki ke
ruang, Alex mengetuk Pintu selamat pagi bapak, lalu pak Paulus menjawab
silakan masuk Alex dan silakan duduk Alex . Pak Paulus bertannya
kepada Alex, Alex katanya kamu
ada pukul pak Pius Mopu itu betul ka? Jawab Alex… ya betul pak. Alex kenapa kamu memukul guru kamu pak Pius Mopu? Alex menjawab “Ya begini, tadi pak Pius
bertanya tentang tannya ke saya tetapi saya tidak
menjawab akhirnya saya ditampar oleh pak Pius di pipih saya maka saya juga
laki-laki jadi balas pak” pak Paul ko
kenapa si tidak menjawab dari pertanyaan itu? Alex Ya saya tidak tau pak
jawaban dari itu, jawab pak Paul ow berarti selama kamu sekolah ini kamu tidak biasa
belajar di rumah kamu ya? Alex ‘tidak
saya belajar pak’ Paul kalu selama ini
kamu belajar berarti soal tadi saya pikir kamu bisa jawab tapi kenapa kamu
tidak jawab? Alex pak saya jujur untuk itungan matematika saya
tidak bisa kecuali pelajaran lain boleh pak jadi saya tidak menjawab’ Oke…..
baik Kalou anda jujur maka tindak
selanjutnya kita akan keluarkan kamu dari sekolah ini tetapi kami akan
memberikan surat pindah ke sekolah lain jadi kamu siap-siap. Lalu Alex ‘Ya pak
saya siap’ Paul tapi kamu harus meminta
maaf kepada Pak Pius Mopu ya? Oke baik; Kata pak Paul begitu dulu ya anak waktu
kita sudah selesai jadi kami tugu surat hari ini juga nanti kami akan kasih
sekitar jam 11.00 ya, Alex Oky baik pak terimakasih….
2. Diagnosis
(diagonosis)
Pak Paulus Alex masalah tadi
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Kartono, Kartini. Bimbingan bagi anak dan remaja yang
bermasalah. Rajawali Pers: Jakarta. 1991.
2.
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis.
Remaja Rosdakarya: Bandung. 2006.
3.
Soejatno, Agoes. Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses.
Aksara Baru: Surabaya. 1990
4.
JAYAPURA- WWW: http//. BINTANG PAPUA.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda disini