- Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika
dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau
interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok
adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari
dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara
anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
- Fungsi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu
yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi
dari dinamika kelompok itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan
dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak
pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan
pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga
seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar
dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan iklim demokratis dalam
kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa
memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam
masyarakat)
- Jenis Kelompok Sosial
Kelompok sosial
adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang
ada.
Berdasarkan
pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
Merupakan
kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling
mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan
menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang
terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga
setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui
perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan,
kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi
secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan
yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat
kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai
dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART)
yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini
adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang
tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya
tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas
yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan
simpati
Misalnya: kelompok arisan,
........................................
- Ciri Kelompok Sosial
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok
sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki motive yang sama antara individu
satu dengan yang lain.
(menyebabkan
interkasi/kerjasama untuk mencapai
tujuan yang sama)
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang
berlainan antara individu satu dengan yang lain
(Akibat yang ditimbulkan
tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur
atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan
masing-masing
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah
laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok
untuk mencapai tujuan bersama.
- Pembentukan Kelompok
Pembentukan
kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan
tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya. Seperti yang terlihat dalam bagan
berikut ini:
Gambar .1
Proses Terjadinya Kelompok
(sumber: Solita cit Hidayat, 2004)
Penjelasan dari
bagan diatas:
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya
perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan
timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan
akhirnya interaksi yang terjadi akan
membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan
kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa
yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan
memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul
perpecahan (konflik). Perpecahan yang
terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok
tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan
bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah
terjadi.
Langkah proses
pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses
selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan
pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis.
Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain
memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota
yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang
berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat
dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok
juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat
memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri
unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena
memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan
untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian
masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal
penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap
anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun
demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati
kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat
utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer
ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan
informasi tentang pengetahuan tersebut.
- Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
Indikator yang dijadikan pedoman untuk
mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan
dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan
menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk
menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk
menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa
integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota
mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk
mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain hal diatas, perkembangan kelompok
dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan
demikian perkembangan kelompok
dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain
1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan,
diawali dengan adanya perkenalan semua individu akan saling mengenal satu
sama lain. Kemudian hubungan berkembang menjadi kelompok yang sangat
akrab dengan saling mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
2. Tahap fungsional
Ditandai dengan adanya
perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas,
kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok. Pada akhirnya akan terjadi
pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
3. Tahap disolusi
Tahap ini terjadi apabila
keanggotaan kelopok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok.
Tidak ada kekompakan maupun keharmonisan yang akhirnya diikuti
dengan pembubaran kelompok.
- Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses
dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut
yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
1. Kelebihan Kelompok
·
Keterbukaan
antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat
anggota yang lain.
·
Kemauan
anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan
kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
·
Kemampuan
secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati
kelompok.
2. Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa
disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang
berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
Referensi
Hidayat, AAA. 2004. Pengantar Konsep
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda disini