KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Peranan
Guru TK Dalam Pembelajaran Terpadu” ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya
buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih
yang dalam kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran
mereka demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang
dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini penulis sangat hargai.
BAB I PENDAHULUAN
Sebagaimana kita lihat bahwa rentang usia TK (4 – 6 th)
disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan bagi seseorang
karena masa inilah seluruh informasi dapat diserap dengan mudah dan cepat oleh
anak melalui seluruh panca indranya. Sebagai analoginya bahwa anak ibarat spons
(karet busa) yang mampu menyerap air tanpa peduli apakah air itu bersih atau
kotor, oleh karena itu masa ini sering disebut dengan masa kritis untuk
memperkenalkan dan menanamkan segala hal yang positif dan berguna bagi
perkembangan anak dimasa selanjutnya.Dengan pesatnya perkembangan pada seluruh
aspek yang disebabkan oleh perkembangan otaknya yang dapat mencapai 90% dari otak
orang dewasa. Oleh karena itu tugas utama dari seorang guru disekolah untuk
menyediakan berbagai pengalaman belajar yang menentang anak untuk terus
bereksplorasi. Pendekatan pembelajaran terpadu dinilai sesuai untuk digunakan
pada anak usia TK karena karakteristik usia TK adalah senang bermain dan dengan
bermain mereka belajar. Dengan pembelajaran terpadu anak diajak untuk bermain
sambil belajar dan belajar seraya bermain. Disini peranan guru sangat penting
dan sangat menentukan keberhasilan atau tercapainya tujuan sesuai dengan yang
ditetapkan.
BAB II PERANAN GURU TK DALAM PEMBELAJARAN TEPADU
1. Peranan Guru TK Sebagai Perencana
Peranan guru sebagai perancana dalam pembelajaran terpadu
adalah guru merencanakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
bersama anak didik. Bentuk-bentuk perencanaan dalam proses pembelajaran di TK
adalah :
a) Perencanaan
Tahunan.
Dalam perencanaan tahunan sudah ditetapkan dan disusun
kemampuan keterampilan dan pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan dicapai oleh
anak didik dalam satu tahun. Perencanaan tahunan dan semester juga memuat
tema-tema yang sesuai dengan aspek perkembangan anak dan minat anak serta
sesuai dengan lingkungan sekolah setempat. Perencanaan tahunan dibuat bersama
antara guru-guru dan kepala sekolah.
b) Perencanaan
Semester.
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang
berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar dan
indikator yang ditata secara urut, serta sistematis, alokasi waktu yang
diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya kedalam semester I dan
semester II.
c) Perencanaan
Mingguan (Satuan Kegiatan Mingguan). Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan
kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester
yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah
direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub
tema.
d) Perencanaan
Harian (Satuan Kegiatan Harian)
Perencanaan
harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan
penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan
pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun
klasikal dalam satu hari. SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti,
istirahat.makan dan kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk
pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain : misalnya berdoa/mengucapkan salam, membicarakan tema atau sub
tema. Kegiatan ini merupaka kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian
kemampuan sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui
kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan
bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas
anak. Serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi
dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan
yang dilaksanakan secara individu/kelompok. Istirahat/makan merupakan kegiatan
yang digunakan untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan : misalnya
mengenalkan kesehatan makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali
dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum makan. Setelah kegiatan
makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan diluar
kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau
sebaliknya anak bermain terlebih dahulu baru setelah itu makan.
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang
dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan akhir yang dapat diberikan misalnya
membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan
tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok harinya,
menyanyi, berdoa dan sebagainya. Sebagai seorang perencana, guru TK harus
memahami langkah-langkah perencanaan dalam pembelajaran terpadu. Sebaiknya
perencana pembelajaran disusun untuk waktu tidak kurang dari dua minggu dan
dapat diperluas untuk beberapa minggu setelah itu. Sebelum memulai langkah-langkah
penyusunan, sebaiknya guru telah memilih dan menentukan tema serta
menjabarkannya kedalam sub tema serta menentukan kemampuan yang akan
dikembangkan.
Langkah-langkah penyususanan perencanaan pembelajaran
terpadu seperti yang disarankan oleh Kostelnik adalah sebagai berikut :
a. Menuangkan
ide kedalam tulisan, masukkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tema
kedalam rencana kita. Pertimbangkan waktu untuk melaksanakannya dan siapkan
kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan tema untuk memberikan
kesempatan kepada anak yang tidak menyukai atau tidak tertarik dengan tema yang
telah ditetapkan.
b. Periksa
rencana pembelajaran tersebut, pastikan bahwa paling sedikit ada tiga jenis
kegiatan yang berhubungan dengan tema dalam satu hari. Pastikan dalam satu
minggu seluruh aspek perkembangan yang akan dicapai sudah tercantum dan akan
dilalsanakan.
c. Jika
dalam perencanaan kita terdapat kerjasama dengan ahli lain seperti dokter, guru
musik, guru tari maka pastikan bahwa kita telah menyampaikan isi tema yang akan
kita terapkan pada kegiatan pembelajaran agar kegiatan yang akan dilakukan
dalam bidang tersebut dapat mendukung dan sejalan dengan kegiatan pembelajaran
yang akan kita laksanakan.
d. Persiapkan
bahan, alat, media, narasumber dan sarana prasarana.
e. Organisasikan
kegiatan dengan baik sehingga setiap anak dapat terfokus pada tema.
f. Pastikan
bahwa dalam rencana kita seluruh konsep, istilah, fakta dan prinsip telah dikembangkan
dengan baik dan kegiatan yang akan dilaksanakan cukup bervariasi.
g. Ciptakan
suasana tematik dalam kelas.
2. Peranan Guru Sebagai Pelaksana
Setelah rencana pembelajaran selesai disusun maka tugas
guru selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan dalam kegiatan
pembelajaran dikelas. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif,
sebaiknya guru memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Kembangkan
rencana yang telah kita susun dan perhatikan kejadian atau peristiwa spontan
yang ditunjukkan oleh anak terhadap materi yang dipelajari pada hari itu.
b) Melaksanakan
penilaian terhadap minat dan pemahaman anak mengenai tema tersebut dengan
menggunakan pengamatan, wawancara, diskusi kelompok maupun contoh hasil kerja
anak.
c) Bantu
anak untuk memahami tentang isi dan proses kegiatan pembelajaran.
d) Lakukan
percakapan dengan anak tentang hal-hal yang berkaita dengan tema sehingga kita
dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman anak tentang tema yang dipelajari pada
hari itu. Bantu dan doronglah anak untuk memuaskan rasa ingin tahunya tentang
hal-hal yang ingin diketahuinya dengan cara menjawab pertanyaannya atau
memberikan kesempatan pada anak untuk mencari dan menemukan jawaban melalui
kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya.
e) Adakan
kerjasama dengan orang tua atau keluarga secara timbal balik mengenai kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan, informasikan tema kepada pihak oang tua atau
keluarga sehingga orang tua ikut serta mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
3. PERANAN GURU TK SEBAGAI EVALUATOR
Peranan guru TK sebagai evaluator adalah melakukan
penilaian terhadap proses kegiatan belajar dan penilaian hasil kegiatan.
Penilaian dilakukan secara observasi dan pengamatan terhadap cara belajar anak
baik individual atau kelompok. Tujuan penilaian ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana perkembangan yang dicapai oleh anak.
Hasil karya anak dapat kita pajang ditempat pemajangan
sebagai tanda hasil kegiatan yang telah dilakukan, hal ini dapat membangun rasa
kebanggaan pada diri anak dan dapat memotivasi untuk menghasilkan karya yang
lebih baik lagi. Evaluasi harus mampu memperdayakan guru, anak dan orang tua.
Guru sebagai evaluator harus melihat penilaian sebagai suatu kesempatan untuk
menggambarkan pengalaman anak didik serta sebagai alat untuk mengetahui
kemajuan proses maupun belajar anak didik.
Setelah mempelajari dan memahami penjelasan mengenai
peranan guru, tampaklah bahwa tugas dan tanggung jawab seorang guru TK tidaklah
mudah dalam kegiatan pembelajaran terpadu. Peranan lain yang harus dilakukan
guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah :
a. Korektor
Guru
harus bisa membedakan nilai yang baik dan mana nilai yang buruk, sehingga guru
dapat menilai dan mengoreksi semua tingkah laku, sikap dan perbuatan anak
didik. Jadi peran guru Tk sebagai korektor ialah mengembangkan kemampuan
berprilaku melalui kebiasaan-kebaiasaan yang baik dan menghindari
kebiasaan-kebiasaan buruk.
b. Inspirator
Guru
harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Disini
peran guru ialah menuangkan ide-ide atau gagasan atau melakukan inovasi
pembelajaran guna kemajuan anak didik. Misalnya menciptakan atau mengembangkan
berbagai media, alat maupun metode-metode pembelajaran.
c. Informator
Guru
memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain materi
yang telah diprogramkan sesuai kurikulum. Kemudian guru harus mengembangkan
dirinya dengan terus belajar tentang kemajuan-kemajuan teknologi agar tidak
“gagap teknologi (gatek)” dan memiliki yang luas diberbagai hal.
d. Organisator
Guru
memiliki kegiatan pengelolan akademik, menyusun tata tertib sekolah dan
menyusun kalender akademik. Semua kegiatan harus diorganisasikan dengan baik
sehingga tercapai efektivitas dan efesiensi pembelajaran.
e. Motivator
Guru
hendaknya dapat mendorong anak didik agar lebih bersemangat dan aktif dalam
belajar, motivasi ini lebih efektif bila dilakukan dengan memperhatikan
kebutuhan anak.
f. Inisiator
Peran
guru sebagai pencetus ide-ide dalam kemajuan pendidikan dan pembelajaran. Guru
harus mampu mengembangkan dan memberi sumbangsih pemikiran demi kemajuan
pendidikan mulai dari yang terkecil seperti dalam kelas dan sampai yang
terbesar dalam lingkup sekolah maupun wilayah yang lebih luas lagi.
g. Fasilitator
Sebagai
fasilitator guru hendaknya menyediakan fasilitas yang memudahkan kegiatan
belajar dan dapat menyenangkan atau bisa membangkitkan anak didik untuk
bereksplorasi serta menyalurkan minat dan keingintahuannya secara aktif.
h. Pembimbing
Bimbingan
yang diberikan guru sebaiknya sesuai dengan kebutuhan anak didik. Jika dilihat
anak tersebut mampu melaksanakan tugasnya, namun dia tampak manja atau tidak
mau melakukannya maka cobalah untuk bersikap tegas dengan meminta anak untuk
mencoba melakukannya sendiri dahulu sampai anak itu benar merasa membutuhkan
bantuan barulah guru membantunya.
i. Demonstrator
Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua materi pelajaran
dapat dipahami oleh anak mengingat kemampuan setiap anak berbeda-beda. Untuk
materi yang sulit dipahami oleh anak didik, sebaiknya guru memperagakan
sehingga dapat membantu anak yang belum memahami materi tersebut. Untuk materi
yang cukup berbahaya dilakukan oleh anak sendiri, sebaiknya guru bertindak
sebagai demonstrator.
j. Pengelola
Kelas
Pengelolan
kelas menunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar, termasuk pengaturan
tempat duduk, ventilasi, pengauran cahaya dan pengaturan penyimpanan barang.
k. Mediator
Guru
hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media material amaupun
nonmaterial. Sehingga guru dapat menentukan media yang paling sesuai untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain sebagai mediator, guru juga
sebagai penengah dalam proses belajar anak didik khususnya saat kegiatan
diskusi kelompok.
l. Supervisor
Guru
dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses
pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki supervisor selain posisinya ada juga karena
pengalaman, pendidikan, kecakapan atau keterampilan yang dimilikinya atau
memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol dari pada orang-orang
disupervisinya. Dengan peran guru sebagai supervisor, guru juga harus memilki
kesadaran untuk dapat menilai kinerjanya sendiri untuk meningkatkan kegiatan
pembelajarannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peranan guru sangat penting demi tercapainya tujuan
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan, peranan guru dalam pembelajaran terpadu adalah sebagai perencana,
pelaksanan dan sekaligus evaluator. Peranan lain yang harus dilakukan guru
sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah sbagai korektor, inspirator,
informator, organisator, motivator, inisiator, fasilisator, pembimbing,
pengelola kelas, demonstrator, mediator dan supervisor.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. (2008). Pembelajaran Terpadu Buku materi
Pokok PGTK2501/25KS/Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda disini