DI
TULIS OLEH:
TIM PENCETUS IPMA
KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PROVINSI PAPUA
TAHUN
2012
KATA
PENGANTAR
Atas Berkat
Rahmat Allah Yang Maha Kuasa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Amendaneng (IPMA) Kabupaten
Pegunungan Bintang Provinsi Papua terbentuklah Badan Pengurus Harian (BPH) di Kantin Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
pada tanggal 15 Desember 2012. Dalam pembentukan BPH IPMA dihadiri oleh utusan
dari beberapa korwil diantaranya korwil
Yogyakarta, Salatiga, Solo dan Semarang.
Namun melihat dari kondisi dan situasi yang
ada dan BPH juga dapat mempertimbangkan kota studinya yang jaraknya
dapat ditempuh dalam waktu 2 jam sampai
bahkan sampai 1 hari, dengan demikian BPH IPMA, kemudian merumuskan dan
menetapkan beberapa agenda diantaranya :
1. Pembentukan Badan Pengurus Harian (BPH) IPMA.
2. Pengecekan atribut Organisasi antara lain : cap, kop
surat, visi dan misi organisasi IPMA.
Maka pada
hari rabu tanggal 23 januari 2013 pukul 14.30 ditetapkan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Amendaneng (IPMA),
bertempat dikantin realino Universitas
Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Ikatan ini dibentuk untuk mempersatukan orang
muda ketengban untuk bersatu, melihat dan menjawab segala aspek di masa depan
ketengban, menjadi maju dan berkembang
di bidang Pendidikan, Sumber Daya Manusia ( SDM ).
Organisasi
IPMA mampu menciptakan manusia yang kreatif,inovatif, kritis, humanis dan
mandiri. Dengan organisasi ini memberi peluang untuk belajar berorganisasi yang
baik dan benar, sehingga pelajar dan mahasiswa ketengban berpikir logis. Karena
setiap orang dituntut untuk menjadi orang yang bertanggungjawab di tingkat
organisasi, sehingga ketika menjadi pemimpin dimana saja bisa menjadi promotor.
Untuk itu, IPMA siap bekerja sama antar BPH dan organiasi serupa. beberapa masukan diharapakn untuk
menyempurnakna buku panduan ini.
Yogyakarta,
23 Januari 2013
BPH
IPMA
I.
Tujuan
IPMA diharapkan untuk :
1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan pelajar dan
mahasiswa IPMA untuk menggapai cita-cita dan tujuan .
2. Menumbuhkembangkan potensi bagi pelajar dan
mahasiswa dalam berkreatif, inovatif, dan kritis.
3. Bangkit
memperjuangkan hak dan martabat pelajar & Mahasiswa IPMA sebagai manusia
yang memiliki potensi dan integritas.
4.
Membangun komunikasi dan kebersamaan antar pelajar dan mahasiswa.
II.
Tempat dan Waktu
a. Tempat
Tempat pembentukan Organisasi IPMA
: Kantin Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
b. Waktu
Waktu pembentukan organisasi IPMA pertama pada
tanggal : 15 Desember 2012 dan pembentukan
organisasi IPMA kedua pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Januari 2013
Waktu :
14.30 WIB
Tempat :
Kantin Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dengan demikian, kesepakatan BPH
untuk tanggal dan hari berdirinya IPMA. Hari/Tanggal Rabu, 23 Januari 2013, Waktu :
14.30 WIB, Tempat : Kantin Realino
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Alasan dasar penetapan hari berdirinya IPMA,
karena mengingat BPH yang dibentuk pada
tanggal 15 Desember 2012 sebagai sejarah
perumusan IPMA sedangkan tanggal 23 Januari
2013 sebagai
hari berdirinya IPMA.
III.
Dasar Pemikiran
Dasar
pemikiran terbentuknya dan didirikan Organisasi yang dinamakan “Ikatan Pelajar Mahasiswa Amendaneng (IPMA)”,
ini dilihat dari berbagai tantangan yang dihadapi oleh beberapa mahasiswa dan organisasi
yang berada di Yogyakarta, tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Oleh
karena itu, melalui IPMA ingin belajar dan memberikan contoh yang baik diantara
organisasi selain IPMA. Konsep pemikiran
ini dipikirkan dan dirindukan oleh pelajar dan mahasiswa ketengban yang sedang
menempuh pendidikan di pulau Jawa, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Orang yang
pertama memikirkan untuk merumuskan organisasi IPMA adalah salah satu mahasiswa
tugas belajar sekaligus sebagai senioritas (Salmon Wasini, Amd), sementara ini
ia sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa
(STPMD “APMD”) Yogyakarta. Setelah terbentuk salah satu mahasiswa tugas belajar
sekaligus sebagai senioritas (Salmon Wasini, Amd), mengajak semua badan pengurus
harian (BPH) untuk bekerja sama dan
membangun komunikasi yang baik untuk kelancaran organisasi IPMA. Maka badan
pengurus harian IPMA selalu duduk bersama-sama untuk memikirkan bagaimana
organisasi ini bisa berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Ikatan
Pelajar dan Mahasiswa Amendaneng, BPH yang dibentuk mengapa diberi nama
Amendaneng? sebagian pelajar dan mahasiswa asal ketengban keliru mengartikan
kata Amendaneng dan juga menilai bahwa kata tersebut dianggap pesimis. Namun
kata amendaneng adalah salah satu kata yang dianggap memberikan motivasi bagi
pelajar dan mahasiswa asal ketengban untuk dapat menunjukkan jati diri orang
ketengban. Kemudian arti kata amendaneng
sendiri adalah “orang terbelakang” sedangkan ketengban artinya “tempat
terbenamnya matahari” atau keteng sendiri artinya “matahari” atau ban artinya “berjalan
seperti roda” atau matahari berjalan bukannya berhenti.
Salah satu
mahasiswa tugas belajar sekaligus sebagai senioritas (Salmon Wasini, Amd),
sementara ini ia sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pembangunan
Masyarakat Desa (STPMD “APMD”) Yogyakarta, menjelaskan kata amendaneng tetap
dipakai karena beliau orang lapangan biasa mendengarkan dari sejumlah pihak
bahwa orang selalu menceritakan dan
menganggap bahwa amendaneng bahasa(ketengban)/maklaki (bahasa ngalum)
kedua penyebutan bahasa dengan kata tersebur artinya “orang terbelakang”.
Anggapan ini beliau mencoba untuk merangkum mahasiswa yang berada di Yogyakarta untuk membentuk IPMA. Melalui beberapa pertemuan yang diadakan oleh
BPH dan menanggapi secara serius dan merumuskan beberapa agenda yang di bahas
dalam pertemuan tersebut dan menghasilkan:
1.
Membentuk BPH
2.
Desain logo
3.
Merumuskan Visi dan Misi
4.
Kop Surat
5.
Desain pembuatan cap
Semua agenda
diatas ini, dirancang, dipikirkan dan dirumuskan bersama-sama oleh Badan
Pengurus Harian Ikatan Pelajar dan
Mahasiswa Amendaneng asal Ketengban Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi
Papua. Kemudian kami BPH juga menganggap bahwa organisasi Komunitas Pelajar dan
Mahasiswa Aplim Apom (KOMAPO) adalah organisasi induk dan IPMA hanya berdiri
untuk bekerja sama dan membantu KOMAPO, sehingga organisasi ini berjalan
sebagaimana mestinya. IPMA juga mempunyai komitmen untuk bekerja semaksimal
mungkin demi kelancaran organisasi dan melihat apa yang salah dan benar dalam
mengambil tindakan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengambilan
keputusan.
Salah satu
konsep juga yang dipikirkan oleh BPH IMPA adalah bagaimana bila pelajar dan
mahasiswa asal ketengban sementara ini menempuh pendidikan diberbagai perguruan
tinggi negeri maupun swasta yang berada
dipulau Jawa untuk memperetat hubungan tali persaudaraan antara satu dengan
yang lain secara utuh. Kemudian belajar bagaimana cara untuk suatu organisasi
itu dapat berjalan dengan baik dan benar, salah satunya adalah melalui
IPMA. Karena diperkirakan 5 sampai 10
tahun mendatang di Papua akan krisis
pemimpin, lebih khusus Kabupaten Pegunungan Bintang dan pada khususnya lagi
didaerah ketengban. Untuk itu, IPMA dibentuk untuk dan saatnya untuk belajar
berorganisasi yang baik, agar supaya mempersiapkan diri untuk menjawab
persoalan yang akan kita hadapi di daerah Ketengban Kabupaten Pegunungan
Bintang. IPMA adalah suatu wadah untuk
mempersiapkan orang-orang muda ketengban untuk siap menjadi pemimpin
yang jujur, adil, bertanggung jawab, dan menjadi teladan bagi orang lain.
IV. Struktur Organisasi IPMA
V. Visi dan Misi
a. Visi
Meningkatkan kemampuan berpikir Orang
Muda Amendaneng melalui IPMA dengan kreatif, inovatif, kritis dan humanis.
b. Misi.
1.
Meningkatkan
persatuan dan kesatuan pelajar dan mahasiswa IPMA untuk menggapai cita-cita dan tujuan .
2.
Menumbuhkembangkan
potensi bagi pelajar dan mahasiswa dalam berkreatif, inovatif, dan kritis.
3.
Bangkit
memperjuangkan hak dan martabat pelajar & Mahasiswa IPMA sebagai manusia
yang memiliki potensi dan integritas.
4.
Membangun komunikasi dan kebersamaan
antar pelajar dan mahasiswa.
VI. Nama-Nama Badan Pengurus Harian IPMA Kabupaten Peg. Bintang Papua
I. Pelindung : Pemerintah Kab. Peg. Bintang
I. Pelindung : Pemerintah Kab. Peg. Bintang
II. Penasehat
: A. Salmon Wasini, Amd
: Akmin Kisamlu, SE
III. Pembina : Isak Zakeus Kalka, Amd. AK
:
Agustinus Uropka
IV. Penangungjawab : BPH IPMA
V. Ketua : Yoel
Tengket
Wakil Ketua :
Menius Wisal
VI. Sekertaris :
Elip Lepi
:
Sevianus Urwan
VII. Bendahara : Yuling Malo
: Agustinus
Kalaka
VIII. Divisi-Divisi
I.
Usaha Dana : Ngalumsine Lisanias Sitokdana
: Abenius
Mul
II. Kerohanian : Andir Meku
: Obeth
Lepitalen
III. Humas :
Eling Urwan
: Peus
Urwan
IV. Transportasi :Elias Mirin
: Elias
Duyala
IX. Koordinator Wilayah
I. Yogyakarta
: Beni Salyapo
II. Semarang : Meinus Wasini
III. Jakarta : Resa Urwan
IV. Salo : Betwel Balyo
II. Semarang : Meinus Wasini
III. Jakarta : Resa Urwan
IV. Salo : Betwel Balyo
X. Kegiatan BPH IMPA
Adapun
kegiatan yang dilakukan oleh IPMA :
1.
membentuk organisasi IPMA
2.
Membuat kaos IPMA
3.
Mendesain batik
4.
Mendata mahasiswa IPMA
5.
Iuran wajib dan sukarela dari setiap anggota IPMA per bulan Rp. 20.000;
XI. Penutup
IPMA dibentuk untuk bekerja dan belajar
karena ini sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui organisasi ini. Tuhan Yesus Memberkati Kita
Semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda disini