Selasa, 17 September 2013

MASALAH PENELIT1AN



BAB 2
MASALAH PENELIT1AN

A. Hakekat Masalah Penelitian
       Setiap persoalan memerlukan pemecahan atau perlu dicari jawabnya. Untuk menjawab masalah tersebut diperlukan pengetahuan, baik pengetahuan yang bersumber dari pengalalaman, berpikir deduktif, berpikir induktif, berpikir dengan pendekatan ilmiah, maupun melalui penelitian ilmiah. Karena ragamnya persoalan maka menyebabkan beragam pula cara pemecahannya. Persoalan yang dihadapi seorang guru mengapa beberapa muridnya tidak berseragam sekolah, maka untuk memperoleh jawabnya mungkin cukup menanyakannya kepada murid yang tidak seragam, atau mengapa pada suatu hari ada sebanyak lima murid tidak masuk sekolah, maka jawabnya mungkin dapat diperoleh dari teman terdekat yang masuk sekolah atau menunggu informasi sampai esok hari. Seorang pelanggan harian Kompas mengeluh mengapa sampai siang hari koran yang ditunggu-tunggu belum datang. Jawabnya dapat dicari misalnya dengan bertanya kepada tetangga sesama pelanggan, atau menunggu sampai loper koran datang. Manajer perusahaan mengeluh mengapa listrik dari PLN sering mati alias byar-pet, untuk mendapatkan jawabnya cukup dengan menelpon kantor PLN terdekat. Persoalan semacam itu bukanlah masalah penelitian karena untuk memperoleh jawabnya tidak perlu penelitian ilmiah.
      Coba perhatikan contoh persoalan yang berikut. Seorang guru merasa ragu metode mengajar mana yang seharusnya diterapkan agar dapat mengangkat prestasi belajar siswa. Untuk memperoleh jawabannya guru dapat mengadakan percobaan (ekspenimen) , yaitu dengan mencobakan beberapa metode mengajar termasuk metode mengajar yang sedang diterapkan, kemudian mengukur prestasi belajarnya. Langkah selanjutnya menganalisis prestasi belajar akibat dari berbagai metode mengajar tersebut untuk mengetahui mana yang paling efektif. Seorang manajer perusahaan meragukan apakah tes minat untuk perekrutan karyawan berpengaruh terhadap prestasi kerja/ produktivitas kerja. Untuk memperoieh jawabnya manajer megumpulkan data mengenai hasil tes minat dan produktivitas seluruh karyawan perusahaan. Berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan analisis korelasi antara tes minat dan produktivtas karyawan. Seorang pimpinan surat kabar mempertanyakan mengapa iklan yang disediakan hanya terisi 30 persen. Untuk memperoleh jawabannya pimpinan harian tersebut mengadakan survai kepada pemilik/ manajer perusahaan pemasang iklan. Pemeriksa keuangan perusahaan menaruh perhatian terhadap keamanan harta perusahaan dari kebocoran-kebocoran, kemudian mengumpulkan dokumen-dokumen pembukuan untuk diuji apakah sistem akuntansi telah terapkan secara efektif. Semua persoalan di atas untuk memperoleh jawabnya perlu penelitian ilmiah. Oleh karena itu masalah-masalah tersebut merupakan masalah penelitian.
     Penelitian ilmiah menerapkan cara/ metode berpikir ilmiah dalam memperoleh jawaban atas persoalan. Tetapi cara/ metode itu sendiri bukan penelitian ilmiah. Metode ilmiah tidak selalu mengikuti 1angkah-langkah / prosedur yang bersifat formal, sedangkan penelitian ilmiah taat pada langkah-langkah/ prosedur yang ketat dan formal. Dalam penelitian ilmiah perlu perencanaan penelitian yang memuat latar belakang, perumusan masalah, kajian pustaka, langkah-1angkah penelitian, jadwal kegiatan penelitian, anggaran pene1itian. Pelaksanaan penelitiaan mengikuti perencanaan yang telah ditetapkan. Pada akhir penelitian disusun laporan penelitian. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah penelitian adalah suatu masalah yang jawabnya masih harus dicari melalui kegiatan penelitian ilmiah.

Sumber Masalah Penelitian
Para mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam menentukan masalah penelitian yang memiliki  arti penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau kesejahteraan manusia. Pada hal masalah penelitian rnerupakan komponen penelitian yang vital. Masalah penelitian yang baik akan memberi petunjuk, bimbingan dalam menentukan langkah-langkah penelitian ilmiah, menentukan subjek-objek penelitian, menentukan teknik pengumpulan data, menganalisis data, menarik kesimpulan serta memberikan rekomendasi kepada pembaca. Masalah penelitian juga mengarahkan peneliti untuk
membaca literatur yang relevan. Masalah penelitian dapat digali melalui sumber-sumber sebagai berikut.
1.  Pengalaman
Masalah penelitian dapat digali dari pengalanan paneliti  sendiri maupun pangalaman orang lain dalam menjalankan profesinya. Setiap orang memiliki pengalaman dihadapkan pada suatu persoalan, seperti persoalan yang dihadapi oleh guru , manajer perusahaan , atau manajer harian surat kabar, dan pemeriksaan keuangan pada contoh sebelumnya.
2. Deduksi dari teori
Masalah penelitian dapat diturunkan dari suatu teori. Misalkan kita ambil sebuah teori yang menyatakan hahwa produktivitas karyawan dipengaruhi oleh minat. Teori tersebut dapat digunakan untuk memberikan rakomendasi kepada para pimpinan perusahaan. Tetapi agar teori tersebut layak untuk direkomendasikan dan tidak menimbulkan keragu-raguan maka perlu diuji secara empiris. Oleh karena itu dari teori tersebut dapat diturunkan masalah penelitian dengan rumusan: “Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara minat dan produktivits karyawan”.  Contoh lain, misalnya dari teori yang menyatakan bahwa sitem akuntansi yang baik dibangun untuk menjaga harta perusahaan dari tindak kecurangan. Dari teori tersebut dapat diturunkan masalah penelitian: “Apakah sistem akuntansi PT Wijaya secara efektif dapat menjaga harta perusahaan dari tindak kecurangan?”
3. Literatur yang relevan
     Masalah penelitian dapat juga digali dari laporan penelitian skripsi atau tesis terdahulu yang relevan. Dari setiap laporan sering dikemukakan saran atau rekomendasi yang ditujukan kepada pembaca agar melakukan penelitian ulang dengan menambah variabel tertentu, atau dengan memperluas populasi sasaran. Dengan membaca laporan penelitian yang relevan sering muncul keraguan atas hasil penelitian tersebut. Keraguan dapat terjadi karena teknik analisis yang digunakan dirasa kurang atau ada variabel yang terabaikan, atau teknik samplingnya diragukan untuk memperoleh sampel yang represestatif.
 4. Sumber-sumber lain
    Sumber masalah yang lain dapat diperoleh dari kepekaan peneliti terhadap kasus-kasus yang muncu1 di masyarakat, misalnya tawuran antar kampung, tawuran antar mahasiswas, tawuran antar pendukung sepak bola , kredit macet yang merebak di 1ingkungan perbankan , dan pencemaran lingkungan.

B. Menentukan Masalah Penelitian
Setelah calon peneliti berhasil menemukan beberapa masalah penelitian, maka harus menetapkan masalah penelitian mana yang diteliti. Ini bukan pekerjaan mudah karena dalam mengevaluasi masa1ah penelitian mana yang akan dipi1ih  sering sangat subjektif. Apabila masalah penelitian yang dipilih tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, atau penyandang dana penelitian mungkin akan ditolak. Berikut ini kriteria pemilihan masalah penelitian yang dapat digunakan sebagai pedoman.
1.      Pemecahan terhadap masalah penelitian tersebut memberikan sumbangan pengetahuan di bidangnya.
2.      Pemecahan terhadap masalah penelitian tersebut juga menyebabkan dapat digali masalah-masalah penelitian yang baru.
3.      Masalah penelitian tersebut feasible, artinya penelitian untuk memecahkan masalah tersebut dapat dilaksanakan tanpa terdapat kendala politis. Meskipun secara ilmiah masalah itu ideal untuk diteliti, tetapi apabila ada kesulitan pengumpulan data karena masalah birokrasi atau masalah politik, maka sebaiknya tidak diteliti.
4.      Masa1ah penelitian tersebut sesuai dengan latar belakang peneliti. Dalam hal ini (a) peneliti memang tertarik untuk memecahkan masalah tersebut, (b) secara akademis masih dalam bidang yang dikuasainya, dan  (c) secara teknis dan administratif masih dalam jangkauan peneliti, artinya data dapat dikumpulkan tanpa kesulitan yang berarti, tersedia waktu  dan dana yang cukup.

C. Merumuskan Masalah Penelitian
       Penelitian dilakukan untuk menjawab masalah yang telah ditentukan. Masalah penelitian yang tidak dirumuskan dengan baik dapat menyebabkan interpretasi ganda, akibatnya masalah yang sudah ditentukan tidak diperoleh jawaban yang tepat. Oleh karena itu agar masalah penelitian benar-benar dapat menjadi penuntun, petunjuk, dan dapat mengarahkan penelitian sehingga masalah yang telah ditetapkan dapat dijawab dengan baik, maka masalah penelitian harus  dirumuskan dengan baik.
Rumusan masalah penelitian nemiliki kriteria sehagai berikut:
1. Dirumuskan secara jelas dan operasional
      Apabila masalah penelitian bersifat umum, maka harus dirinci lebih lanjut ke dalam beberapa masalah khusus. Masalah umum biasanya mempunyai sifat yang kompleks. Pemecahan masalah umum ke dalam masalah-masalah kusus dimaksudkan agar masalah penelitian tersebut menjadi operasional.
2.  Sebaiknya masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, terutama bagi peneliti pemula. Masalah penetitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya akan sangat membantu peneliti sejak merancang penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan penelitian.
a.  Pada waktu merancang penelitian, peneliti dengan mudah dapat mengidentifikasi  
variabel-variabel penelitian, menentukan dan menyusun instrumen penelitian, mengolah data dan menentukan teknik analisis yang sesuai, mengumpulakan referensi yang relevan, dan menyusun anggaran penelitian.
b. Pada waktu pelaksanaan penelitian, peneliti terikat dengan masalah peneIitian  
yang telah ditetapkan. Sehingga jika ada kesulitan peneliti tidak melarikan diri dari masalah penelitian yang telah ditetapkan, melainkan berusaha untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Terutama yang berhubungan dengan pengumpulan data dan teknik analisis data yang ditetapkan. Apabila dalam rancangan penelitian menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dan menggunakan analisis regresi untuk rnenjawab masalahnya, maka dalam pelaksanaannya juga menggunakan kuesioner dan analisis regresi.
c. Pada waktu menyusun laporan penelitian peneliti secara khusus juga terikat dengan  masalah penelitian yang telah ditetapkan, dan secara umum terikat dengan rancangan penelitian yang telah di dibuat. Keterikatan tersebut bukan hanya rnenyangkut format laporan melainkan juga isi laporan penelitian. Kesimpulan dan saran yang disampaikan dalam 1aporan penelitian harus jelas , rinci dan merupakan jawaban atas masalah penelitian
Berikut ini adalah beberapa contoh perumusan masalah penelitian.
Contoh 1.
Masalah Umum
Apakah kegiatan promosi berpengaruh terhadap volume penjualan?
Masalah Khusus
1. Apakah kegiatan promosi penjualan berpengaruh terhadap volume penjualan?
2. Apakah kegiatan personel selling berpengaruh terhadap volume penjualan?
3. Apakah kegiatan periklanan berpengaruh terhadap volume penjualan?
4. Apakah kegiatan publikasi penjualan berpengaruh terhadap volume penjualan?
Contoh 2.
Masalah Umum
Apakah pengendalian biaya produksi pada PT Napoli sudah efektif?
Masalah Khusus
1. Apakah pengendalian biaya bahan pada PT Napoli sudah efektif?
2. Apakah pengendalian biaya tenaga kerja pada PT Napoli sudah efektif?
3. Apakah pengendalian biaya overhead pabrik pada PT Napoli sudah efektif?

Contoh 3.
Masaiah Umum
Apakah sistem pengendalian intern penjualan tunai pada PT Milan sudah tepat?
Masalah Khusus
1. Apakah unsur organisasi sistem penjualan tunai pada PT Milan sudah tepat?
2. Apakah unsur otorisasi dalam penjualan tunai pada PT Milan sudah tepat?
3. Apakah unsusr prosedur pencatatan dalam sistem penjualan tunai pada PT Milan tepat?
4. Apakah unsur praktek yang sehat dalam sistem penjualan tunai pada PT Milan tepat?
5. Apakah unsur kompetensi karyawan dalam sistem penjualan tunai pada PT sudah      
     tepat?


Contoh 4.
Masalah Umum
Apakah ada korelasi antara latar belakang dan prestasi kerja?
Masalah Khusus
1. Apakah ada korelasi antara tingkat pendidikan dan prestasi kerja?
2. Apakah-ada korelasi antara prestasi akademik dan prestasi kerja?
3. Apakah ada korelasi antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi kerja?
4. Apakah ada korelasi antara tingkat pendidikan orang tua dan  prestasi kerja.
Contoh 5.
Masalah Umum
Apakah ada korelasi antara latar belakang mahasiswa dan prestasi akademik?
Khusus
1.
Apakah ada korelasi antara kemampuan awal mahasiswa dan prestasi akademik?
2. Apakah ada korelasi antara penghasilan keluarga  mahasiswa dan prestasi akademik?
3. Apakah ada korelasi antara pekerjaan orang tua  mahasiswa dan prestasi akademik?
4. Apakah ada korelasi antara pendidikan orang tua  mahasiswa dan prestasi akademik?
5. Apakah ada korelasi antara latar belakang mahasiswa dan prestasi akademik?
        Apabila kita perhatikan perumusan masalah umum pada contoh di atas ternyata kurang memberikan deskripsi yang jelas. Misalnya pada contoh 1, kegiatan promosi tidak jelas sejauh mana cakupannya. Agar masalah penelitian menjadi jelas dan operasional maka rumusan masalah umum dipecah menjadi heberapa masalah khusus sesuai luasnya cakupan yang diinginkan peneliti. Demikian pula pada contoh 2 sampai dengan contoh 5, rumusan masalah umum tidak jelas cakupannya dan tidak operasional . Rumusan masalah khusus merupakan pecahan dari masalah umum. Masalah kusus harus tajam atau jelas dan operasional. Masalah khusus juga memperjelas luasnya cakupan yang dirumuskan dalam rumusan masalah umum.
Perumusan masalah penelitian tidak selalu dikelompokkan ke masalah umum dan masalah khusus. Masalah penelitian dapat langsung dinyatakan dalam beherapa masalah dalam bentuk ka1imat tanya. Cara ini boleh saja ditempuh, tetapi harus diingat kritera rumusan masalah yang diuraikan di atas, yaitu harus jelas, operasiona1, dan sebaiknya dengan kalimat tanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda disini