Jumat, 29 November 2013

TANAH PAPUA SUDAH DIBELI PERUSAHAAN ASING!



Yogyakarta-Komnews, Mahasiswa Pegunungan Bintang yang tergabung dalam KOMAPO (Komunitas Mahasiswa Aplim Apom) Se-Jawa Bali dan Sulawesi mengadakan diskusi menyikapi isu masuknya beberapa perusahan besar di wilayah Pegunungan Bintang dan daerah lain di Papua. Diskusi tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Pusat KOMAPO se-Jawa Bali dan Sulawesi, di kantin realino, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Rabu (27/11/2013) waktu setempat.Pembicaraan menyangkut isu Papua sebagai dapur dunia, dan target Negara-negara kapital untuk menginvestasikan kapitalnya (modal) melalui berbagai sektor telah menuai dan diperbincangkan di negara-negara di dunia ketiga dan beberapa negara maju (Amerika, Cina, Korea, Inggris) termasuk negara Singapura, sebagai pusat jalur perdagangan kawasan Asia-Pasifik dan Eropa. “Ada informasi yang beredar dan didiskusikan beberapa kawan-kawan mahasiswa Papua di Singapura. Kemudian, ada indikasi menguat bahwa di Kabupaten pengunungan Bintang Papua, tepatnya wilayah Ketengban menjadi isu internasional karena disana akan membuka tambang emas oleh perusahaan Amerika dan beberapa Negara kapital, sehingga perlu sekali untuk kita diskusi, kata Melkior Sitokdana, mengawali diskusi terbuka tersebut.
Isu Internasional dan Pasar Bebas ASEAN 2015
Setelah integrasi Negara-negara Eropa dalam sebuah komunitas yang diberinama dalam EU (Europe Union). Komunitas ini bergerak di bidang ekonomi, Politik, dan social budaya. Integrasi ekonomi kawasan Eropa beberapa tahun belakangan ini, pertumbuhan ekonomi sangat membaik, walaupun belakangan ini dikabarkan mengalami masa resesi.
Kemudian setelah mengalami masa resesi yang panjang, perekonomian di kawasan Euro juga mulai menujukkan perbaikan. Perekonomian Perancis selama paruh pertama tahun ini secara mengejutkan naik 0,5 persen. Sedangkan di Spanyol dan Italia, perekonomian memang masih mengalami penurunan 0,1 dan 0,2 persen, tetapi perkembangannya lebih baik dari perkiraan semula, kata Andreas Schuerle, di media nasional setempat.
Begitupula pembentukan komunitas kawasan Negara-negara Amerika Latin yang diberinama LAFTA (Latin America  Free Trade Association), di kawasan Timur Tengah diberinama ACC (Arab Cooperation Council) dan AFTA (ASEAN Free Trade Area). Kawasan ekonomi di Negara-negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan membantu Negara-negara yang mengalami krisis, baik kris ekonomi, kemanusiaan, kesehatan, kelaparan sehingga komunitas Negara-negara di kawasan ini dinilai amat sangat baik.
Perkembangan ekonomi regional di kawasan Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin sangat menjanjikan, kemudian berdampak pada kawasan Asia Tenggara. Sebelum pasar bebas ASEAN 2015 disepakati, pembentukan komunitas ASEAN sebelumnya tahun 1967. ASEAN hanya sebuah asosiasi yang dibentuk oleh permainan diplomat dan pejabat kementrian luar negeri. Namun baru setelah tahun 1991, setelah era perang dingin berakhir, seiring munculnya blok ekonomi di Eropa, blok ekonomi bekas koloni negara komunis. Asean mulai bicara kerjasama ekonomi.
Perluh diketahui bahwa seperti mengutip kata Dewi Fortuna "Asean baru berpikir kalau masih berserakan akan kehilangan daya saing," seperti dilansir Beritasatu.com.
“Ada dua tantangan besar dalam membangun Asean Community 2015. Pertama,  jurang horizontal antara negara dengan kelas ekonomi maju dan yang masih menengah dan maju. Kedua, jurang vertikal antara negara yang demokratis liberal dan masih otoriter. Bagaimana kita membangun komunitas kalau nilai-nilai yang menjadi pengikat berbeda dan taraf kehidupan berbeda, kata Anwar, Deputi Politik Sekretariat Wakil Presiden RI.
Kawasan perdagangan bebas di Asia tenggara pada tahun 2015 yang berlaku tertanggal 31 desember 2015 dan pusat tunggal produksi, maka kawasan ini menjadi peluang dan tantangan bagi warga komunitas ini. Sekitar 600 juta orang di kawasan ASEAN, 40 % berada di Indonesia, sedangkan 60 % tersebar di Negara-negara lainnya seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Perluh diketahui bahwa pasar bebas ASEAN 2015 mengutamakan tiga agenda besar diantaranya politik dan Militer, ekonomi, dan Sosial budaya. Pada tahun 2015 kawasan Asean menjadi kawasan bebas perdagangan.
Isu Internasional Dan Pasar bebas Asia- Pasifik 2020.
Setelah diberlakukannya pasar bebas Asean 2015, Negara-negara kawasan Asia Pasifik menggencot ditahun 2020 menjadi kawasan pasar bebas Asia Pasifik. Kawasan pasar bebas Asia Pasifik melibatkan Amerika dan cina sebagai pelaku utama. Oleh karena itu, isu masuknya perusahaan di Tanah Papua adalah bagian tersistematis oleh Negara-negara Kapital dan kemudian isu pasar bebas di tahun 2015, dan tahun 2020. Ditahun 2020 Tanah Papua menjadi pusat produksi dan pusat perdagangan bebas kawasan Asia Pasifik, Kata Fransiskus Kasipmabin, menambahkan dalam membuka wacana diskusi Pada rabu malam.
Selain itu, diperkuat lagi oleh Agus Uropka “ Pemerintah Indonesia saat ini, seperti diberitakan di media elektronik, TV, media onine bahwa pasar bebas Asean menjadi isu utama dalam menyiapkan masyarakat menghadapi pasar bebas Asean 2015. Dengan demikian isu seperti ini kemungkinan besar masyarakat di kampung-kampung sana, mereka belum tahu, sehingga sangat amat penting bagi kita untuk sosialisasi kepada masyarakat setempat. Masyarakat di sana sebagai pelaku dan korban dari pasar bebas, kemudian sekaligus sebagai hak pemilik hasil bumi” katanya.
Zacyok F. Bamulki, lebih lanjut mengatakan “masuknya perusahaan di Papua merupakan kebijakan nasional dan hal itu suda ditandatangani oleh presiden”. Agenda nasional untuk memenangkan persaingan pasar bebas Asean 2015. Tidak pungkiri bahwa ditahun 2015 itu, menjadi persaingan pasar modal bagi para investor, baik dalam negeri (Indonesia) dan Negara anggota Asean, katanya, Zacyok, yang adalah mahasiswa STPM/APMD Yogyakarta.
Papua Sudah Dikotak-Kotak Oleh Perusahaan Asing
Papua sebagai paru-paru dunia, kini menjadi target mereka untuk menguras habis-habisan paru-paru tersebut. Ketika Freeport masuk, banyak perusahaan berafiliasi nasional, Internasional, mulai berdatangan ke wilayah ini. Jauh sebelum masuknya perusahaan raksasa dunia Freeport MCmoran, yang bermarkas di Amerika ini, ada perusahaan Belanda yang masuk sebelumnya seperti minyak bumi di Sorong menjadi pelengkap penghisapan hasil bumi Bangsa Papua.
Melkior mahasiswa Pascasarjana Teknik Elektro UGM, mengatakan bahwa di Papua sudah dikotak-kotakan oleh perusahaan Indonesia dan maupun perusahaan Internasional. Master plan dan peta operasi perusahaan di wilayah sudah didesain mungkin, jadi harapan tanah yang kosong tidak ada. Seperti misalnya wilayah selatan Papua sudah masuk perusahaan MIFFE, perusahaan Conoco Philips (sedang melakukan riset oleh UGM), Perusahaan Inggold di wilayah Pegunungan, perbatasan RI-PNG (Welding).
Selain itu, Pegunungan Bintang juga akan beroperasi oleh perusahaan Aneka Tambang (ANTAM). Perusahaan ini milik pemerintah Indonesia, perusahaan BUMN yang dikelola oleh pemerintah. Dijumpai beberapa kasus bahwa perusahaan ini mengorbankan rakyat setempat.
Lebih lanjut, Anton Ningmabin mengatakan bahwa tanah Papua dikotak-kotak bukan hanya dengan perusahaan, tetapi kemudian membuka daerah otonomi baru (DOB) atau menambah pemekaran wilayah provinsi, kabupaten/kota, distrik/kampong, sehingga pemerintah Indonesia memproteksi daerah-daerah berpenghasilan sumber daya alam. Oleh karena demikian, dengan sangat mudah Indonesia menanam saham di wilayah tersebut, kata mahasiswa sastra Indonesia USD ini.
Selain itu, diperkuat oleh Anglipchy D. Kaladana, mahasiswa Bahasa dan Sastara Daerah, FKIP, USD. Ia mengatakan bahwa seperti diberitakan di viva.com bahwa daerah Papua ada empat wilayah menjadi daerah konsentarsi pemerintah untuk membuka tambang di sana. Karena daerah tersebut berpotensi sumber daya alam yang sangat berlimpah terutama sumber daya tanah. Diantaranya Kabupaten Timika (sudah ekspoitasi besar besaran), Kabupaten Sarmi, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Ketengban (walaupun belum menerima SK pemekaran) tetapi dalam peta eksploitasi sudah ditargetkan.
Selain itu, Keerom, sarmi dan Pegunungan Bintang menurut data badan energi sumber daya mineral Provinsi Papua melaporkan bahwa, tiga daerah tersebut memiliki cadangan emas, minyak bumi dan lainnya yang menyimpan lebih besar dari Freeport MecMoran. Sehingga ke depan ini target pemerintah Indonesia dan kaki tangannya akan berpeluang untuk menanam investasi di sana, kata Derius.
Pegunungan Aplim Apom Dan Target Perusahaan Asing
Pegunungan Aplim Apom (penyebutan nama gunung dari suku Ngalum) atau Lim Dam (penyebutan nama gunung dari suku ketengban), atau sering dikenal oleh pemerintah indonesia dan khayalak umum adalah puncak Mandala ini menjadi incaran perusahaan Asing, terutama dibawah kendali Amerika serikat.
Isu membuka gunung Aplim Apom/Lim Dam, di wilayah ketengban, kabupaten Pegunungan Bintang, yang beredar di tingkat mahasiswa Papua di Singapura, dibenarkan oleh Lince Bitibalyo, salah satu warga di wilayah tersebut.
Ia mengatakan memang benar di wilayah Ketengban, perbatasan kabupaten Pegunngan Bintang dengan kabupaten Yahukimo dalam waktu dekat nanti akan masuk perusahaan Asing. Perusahaan asing tersebut ditangani dari 15 negara. Menyangkut Negara-negara yang akan beroperasi Gunung sakral di wilayah Pegunungan Bintang secara khusus dan Papua pada umumnya ini belum disebutkan, namun yang jelas masyarakat adat setempat setelah natal bersama tahun 2013 ini, akan membicarakan menyangkut masuknya perusahaan di wilayah mereka.
Selain itu, kami akan membicarakan bersama dengan masyarakat suku Ngalum di Oksibil awal tahun baru 2014. Oleh karena demikian, saya berharap mahasiswa dari KOMAPO dan IMPETANG (Ikatan Mahasiswa Pelajar Pegunungan Bintang) di Jayapura sangat penting untuk hadir di sana untuk membicarakan hal ini karena menyangkut eksistensi dan dapur hidup bagi manusia Pegunungan Bintang, dan Papua pada umumnya, kata Lince Bitibalyo di sela-sela diskusi terbuka.
Secara terpisah Maksimus Asiki, dan juga adalah mahasiswa Ilmu sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa jika memang benar gunung tersebut dieksploitasi maka saya rasa mengancam eksistensi manusia Aplim Apom dan manusia Papua ke depan dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia di Papua. Karena masyarakat setempat meyakini bahwa semua manusia yang ada di bumi ini diciptakan di tempat ini.
Selain itu, Pegunungan puncak Mandala ini mengalirkan empat sungai besar diantaranya arah timur mengalir suangai Sifik, arah selatan sungai Digoel, arah Utara sungai Memberamo dan arah barat sungai di daerah Yahukimo. Jika dieksploitasi dan pengelolaan limbah yang kurang baik, maka dampak dari perusahaan tersebut seluruh wilayah Papua akan kena. Sehingga ancaman terhadap perusahaan ini semakin besar, Kata Maksimus.
Agenda Terselubung dan Kepentingan Para Pejabat Daerah
Masuknya perusahaan asing (perusahaan Nasional maupun perusahaan Internasional) di Papua, semakin hari semakin bertambah berdampak buruk pada kehidupan manusia Papua. Ini agenda terselubung dengan tujuan menghancurkan seluruh aspek terpenting di Papua, menghilangkan ras, mengucilkan, mempersempit ruang gerak perjuangan Papua merdeka, memperbanyak pos militer, mengirim kekuatan militer untuk menjaga objek vital Negara seperti perusahaan, batas Negara dan lain-lain, kata Melkior.
Pejabat daerah juga mempunyai andil yang kuat untuk meloloskan proyek pemerintah. Mereka ikut terlibat dalam mematikan orang Papua, mereka pula menjadi biang segala masalah. Pejabat daerah (Oknum-oknum) tertentu adalah agen pemerintah Indonesia (pusat) untuk menyampaikan daerah-daerah sumber daya alam untuk selanjutnya kerja sama dengan mereka. Dengan demikian pejabat setempat memanfaatkan situasi ini untuk mengijin perusahaan masuk, dengan sejumlah perjanjian sepihak. Kata Anglipchy.
Beberapa perusahaan yang masuk di Papua, misalnya masuknya perusahaan Antam di Pegunungan Bintang, suda jelas bahwa Kostan oktemka menjadi biang segala-segalanya. Dia menjadi pelaku persetujuan masuknya ANTAM di Pegunungan Bintang. Pada hal masyarakat di sana belum tahu tentang beroperasinya perusahaan ini. Dia mengatasnamakan pemerintah kemudian menandatangani atau menyetujui untuk eksplorasi di sana, kata sejumlah mahasiswa Komapo.
Dilain sisi, ketidaktahuan informasi menyangkut ekplorasi sampai eksploitasi oleh perusahaan Antam adalah pejabat terkait yang selama ini terlibat dalam kerja sama dengan manajemen Antam belum disosialisasikan kepada masyarakat adat Aplim Apom, sehingga mereka buta akan informasi, kata Anike Hipyan.
Dari hasil diskusi tersebut, mahasiswa Pegunungan Bintang sepakat pada bulan ini (November 2013) akan memproteksi siapa oknum-oknum yang terlibat dalam kesepakatan masuknya perusahaan di daerah Pegunungan Bintang. Selain itu akan melayangkan surat teguran dan diminta segera mencabut SK kesepakatan. Kemudian mendesak kepada pemerintah provinsi untuk segera cabut izin ekplorasi di sana. Jika sampai bulan ini dan bulan depan belum ada respon oleh pihak terkait maka, seluruh masyarakat Pegunungan Bintang akan turun aksi di Oksibil.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda disini