Dalam dunia pendidikan saat ini peningkatan
kualitas belajar, baik dalam penguasaan materi maupun pendekatan pembelajaran
terus mengalami dinamika yang progresif. Salah satu upaya yang dilakukan dalam
peningkatan kualitas belajar yaitu dalam penyusunan berbagai macam skenario
kegiatan pembelajaran di kelas. Pembelajaran merupakan perpaduan antara
kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan
oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara
siswa dengan guru, siswa dengan siswa lainnya, maupun interaksi keduanya
terhadap sumber atau sarana belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi
tersebut, pembelajaran dapat berlangsung dengan aktif dan menarik untuk diikuti
oleh siswa. Bisa dikatakan hampir semua mata pelajaran yang diberlakukan dalam
kurikulum di sekolah-sekolah sangat bergantung pada kegiatan belajar mengajar yang interaktif dan menarik bagi
siswa. Tidak bisa dipungkiri lagi, keadaan semacam itulah yang mendukung
terciptanya pemahaman dan penghayatan materi yang kemudian mengarah pada
pencapaian tujuan pembelajaran.
Mata
pelajaran seni musik merupakan salah satu dari beberapa cabang mata pelajaran seni
yang menekankan pada sikap dan kemampuan siswa dalam berapresiasi dan berkreasi
musik dalam bentuk apapun sesuai kaidah wawasan musikalitas. Sejatinya, bahwa
dalam mata pelajaran seni musik itu sendiri terdapat suatu proses sosial berupa
penggalian dan pengembangan keterampilan maupun kreativitas siswa secara
mendasar yang kemudian diimplementasikan secara kontekstual pada kultur
tertentu, seperti yang sudah dirancang dalam kurikulum pembelajaran seni musik
baik di tingkat dasar maupun menengah. Hal ini juga diterangkan oleh Mutia
(2006:1) bahwa :
“Pendidikan
seni musik adalah salah satu alat untuk membantu perkembangan jiwa manusia,
karena pada dasarnya melalui pendidikan musik kita dapat melatih ingatan,
pengamatan, pendekatan, berbicara, kemauan dan disiplin, menumbuhkan rasa
percaya diri, gotong royong, rasa toleransi, memperhalus getaran jiwa terhadap
rasa keindahan (estetika) dan perhatian terhadap keadaan sekitar”.
Jika melihat esensi tersebut,
kedudukan mata pelajaran ini mampu disejajarkan dengan berbagai mata pelajaran
yang ada dalam kurikulum, meskipun tidak termasuk mata pelajaran yang diujikan
dalam ujian nasional.
Di
dalam materi pembelajaran seni musik, mulai dari jenjang dasar hingga jenjang menengah
semuanya terdapat materi tentang apresiasi musik tradisional. Desain materi
tersebut sesuai dengan kurikulum yang sudah dirancang dalam MGMP guru seni
budaya. Materi apresiasi musik tradisional diarahkan dengan tujuan supaya
peserta didik mampu mengidentifikasi jenis, makna dan peranan musik tradisional
dalam konteks kehidupan budaya masyarakat, memahami nilai-nilai yang terkandung
baik ekstrinsik maupun intrinsik, teknis maupun non-teknis sehingga kemudian dapat dikelola menjadi suatu aktivitas bermusik yang kreatif dan edukatif.
Proses
pembelajaran seni musik di tingkat menengah terutama yang berkaitan dengan
materi apresiasi khususnya musik tradisional yang selama ini diajarkan dirasa
masih terbatas pada kegiatan yang sederhana dan belum didukung oleh pengelolaan
sarana-prasarana musik tradisional yang baik. Padahal banyak sekolah yang
semakin maju dan mulai memiliki sarana-prasarana praktek musik tradisional
seperti instrumen gamelan sederhana, kolintang, angklung, dan lainnya. Kenyataannya,
dalam beberapa kasus di lapangan sempat terjadi situasi yang ironis, yaitu ada
sekolah yang lengkap instrumen musiknya, namun tidak didukung oleh sumber daya
manusia yang memadai. Sedangkan sekolah yang belum lengkap atau bahkan tidak
memiliki instrumen musik tradisi, justru terdapat sumber daya manusia yang siap
mengelola sarana tersebut. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, bagaimana cara
mengelola kegiatan pembelajaran apresiasi musik tradisional tanpa memerlukan
sarana / instrumen musik tradisional ?, Adakah metode yang efektif untuk
dijadikan sebagai alternatif pengganti kegiatan bermusik tradisional yang
menggunakan instrumen musik tradisional ?. Hal inilah yang sementara waktu
menjadi perenungan peneliti, untuk selanjutnya dilakukan pemahaman tentang
beberapa metode-metode yang umum diterapkan dalam dunia pendidikan dan
pengajaran, supaya tetap berjalan dalam kerangka pencapaian tujuan
pembelajaran.
Seperti
yang telah dijelaskan di awal mengenai penyusunan berbagai macam skenario yang
dapat dilakukan di kelas untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran,
pemecahan masalah pembelajaran musik tradisional yang terkendala
sarana-prasarana tersebut tentunya dapat diarahkan kepada keputusan untuk
menerapkan metode yang tepat.
“Metode
sebagai salah satu komponen pembelajaran ikut ambil bagian yang cukup besar
dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Tidak ada satupun kegiatan belajar
mengajar yang tidak menggunakan metode pembelajaran, ini berarti guru harus
benar-benar memahami kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam
kegiatan belajar mengajar.(Djamarah dalam Sadirman, 2006:73) Dalam kegiatan
belajar mengajar guru memang harus dapat memilih dan menggunakan metode
tertentu sesuai kebutuhan dan keadaan siswa, disamping juga harus melihat
keterbatasan-keterbatasan kelas baik itu sarana maupun prasarana. Peneliti
tertarik untuk menggunakan metode CTL
(Contextual Teaching Learning) sebagai langkah penanganan masalah keterbatasan
ide kegiatan pembelajaran apresiasi musik tradisional. Konsep dari metode ini
menekankan pada proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk mampu
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata mereka. Dengan demikian siswa akan merasakan pentingnya materi pelajaran
yang sedang dihadapi, dan menyadari akan pentingnya materi pelajaran tersebut
dalam kehidupan keseharian mereka. Demikian
juga untuk jangka panjangnya, diharapkan dengan diterapkannya konsep ini akan
lebih membuka peluang mereka untuk menggali potensi yang sebesar-besarnya dalam
memunculkan kreativitas bermusik, sehingga dapat diukur sebagai suatu prestasi
dan hasil belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda disini